DLH Bojonegoro Pantau Penanganan Dampak Kebocoran Pipa Minyak Pertamina

23405

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Bojonegoro – Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Bojonegoro Jawa Timur, melakukan pemantauan penanganan dampak kebocoran pipa minyak milik Pertamina EP Field Cepu di Desa Tambakromo, Kecamatan Malo, Rabu (22/2021). Peninjauan untuk memastikan penanganan dampak sisa minyak mentah dilakukan sampai bersih dan tidak mencemari lingkungan.

Kepala Seksi Pengaduan dan Penaatan Hukum Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Insiyah menyampaikan, dari hasil pantauan yang dilakukan telah bertemu dengan tim Pertamina EP Field Cepu dan melihat langsung dampak kebocoran minyak mentah yang mencapai 115 meter.

Menurut dia, sudah ada tindakan dari Pertamina EP Field Cepu mengatasi dampak kebocoran pipa. Yakni melakukan peresapan minyak bercampur air menggunakan alat yang telah disiapkan.

“Supaya minyak dan air itu bisa terpiasah,” ucap Insyiah.

Selain itu, ia melanjutkan Pertamina EP Field Cepu sudah melakukan pembuatan tanggul supaya ceceran minyak mentah tidak meluas, dan juga dilakukan penyedotan minyak bercampur dengan air.

“Disedot dan kemudian diangkut,” kata wanita berhijab ini.

Setelah pemantauan ini, DLH Bojonegoro akan menunggu laporan dari Pertamina EP Field Cepu terkait progres penanganan dampak setelah terjadinya kebocoran pipa minyak mentah.

“Komitmen dari Pertamina akan mengujikan tanah yang bercampur minyak tadi. Lalu  dilampirkan dalam laporan ke ke Kementerian Lingkung Hidup dan Kehutanan, dan tembusan ke DLH,” beber Insyiah.

Pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada Peertamina supaya memberikan laporan perkembangan serta penanganan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang berada di dalam kantong.

“Harus diproses sesuai prosedur,” tegas Insyiah.

Kemudian sungai dan tanah yang terkena ceceran minyak mentah harus diperbaiki sampai selesai dan bersih sama sekali seperti semula.

“Harus bersih tidak ada sisa-sisa,” pungkasnya.

Senior Officer Relations & CID Pertamina EP Cepu Zona 11 Ahmad Setiadi, menyampaikan  telah membuat tanggul penahan agar ceceran minyak mentah tidak sampai meluas.

“Sudah bikin oil boom, serta mengarahkan vacum truck untuk mengambil sisa-sisa minyak,” tandasnya.

Menurutnya, sisa minyak sudah jauh berkurang dibanding hari sebelumnya.

“Penanganan sungai nanti akan dikeruk  lumpur yang terdapat sisa minyaknya,” ujar Setiadi.

Jika tidak bisa menggunakan alat berat,  Setiadi melanjutkan Pertamina akan dilakukan secara manual.

“Alhamdulillah dari hari pertama bersih. Tetapi kita maksimalkan lagi pengambilannya. Tim masih kerja ngumpulin tanah sisa ceceran minyak,” ungkapnya.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tambakromo dan warga yang ikut membantu membersihkan lingkungan.

“Warga juga ingin wilayahnya segera bersih,: pungkasnya.

Untuk diketahui, Pertamina Field Cepu melakukan gerak cepat penanganan terhadap ceceran fluida terlihat sejak hari pertama terindikasi adanya ceceran. Tim penanganan langsung melakukan penghentian pemompaan dan penutupan block valve di dekat lokasi agar aliran seketika dapat dihentikan.

Selain itu dilakukan penyekatan sungai yang kondisinya memang cukup kering agar ceceran fluida dapat dilokalisir. Koordinasi dan prosedur pelaporan kepada SKK Migas dan stakeholders lainnya juga terus dilakukan Pertamina EP Field Cepu.(ams)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *