Puthuk Kreweng tak sekadar menjadi objek wisata andalan Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Namun juga sebagai pembuka peluang usaha bagi warga desa ring satu ladang minyak Banyu Urip, Blok Cepu tersebut untuk meningkatkan ekonomi.
KEINDAHAN kawasan wisata Puthuk Kreweng semakin hari semakin menarik perhatian para pengunjung. Puthuk Kreweng yang terletak di tebing sungai gandong dan masuk kawasan hutan wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro seluas sekira 7 hektar itu menawarkan ragam pesona yang menjadi magnet wisatawan.
Berbagai ragam pendukung objek wisata terindah sekitar ladang minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip dan Jambaran Tiung Biru (JTB) ini telah tersedia. Mulai dari flying Fox, kereta anak dan area sirkuit trail dan offroad. Termasuk juga sarana umum, seperti mushola, toilet, pendopo pertemuan, panggung ekspresi, tempat parkir, spot foto dan wastafel.
Bahkan kini telah dibuka untuk umum Kolam Renang Bumi Rahayu sejak Sabtu 12 Maret 2022. Kolam Renang Bumi Rahayu mampu menyedot ratusan pengunjung untuk menikmati indahnya suasana wisata Phutuk Kreweng.
“Tempatnya benar benar indah, nyaman untuk liburan. Karena dilengkapi berbagai fasilitas dan bebas memilih. Jadinya membuat anak-anak tidak mau diajak pulang, dan betah menikmati Kolam Renang Bumi Rahayu,” kata salah satu pengunjung asal Padangan, Safitri, kepada SuaraBanyuurip.com, Minggu (13/03/2022).
Ibu dua anak ini mengaku, cukup puas berlibur di wisata Phutuk Kreweng. Selain tempatnya indah, biaya ringan hanya Rp5.000 bisa menikmati Kolam Renang sepuasnya seharian tanpa dibatasi waktu, juga pelayanan ramah dan santun ditunjukkan oleh tim pengelola.
“Makanan dan minuman ringan juga ada dengan harga terjangkau. Pokoknya saya puaslah berlibur di Puthuk Kreweng,” imbuhnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Hj Yuntik Rahayu mengatakan, bahwa dibangunnya wisata Phutuk Kreweng dan segenap fasilitas yang ada sebagai upaya meningkatkan ekonomi warga Desa Mojodelik.
Selain itu juga sebagai wadah buat karang taruna, Pokdarwis, Bumdes, ibu-ibu untuk pembelajaran membuka usaha, manajemen, pengelolaan, berjualan, dan cara pemberian pelayanan yang ramah dan baik terhadap pengunjung, serta sebagai tempat mereka eksplorasi bakat yang dimiliki.
“Memberikan peluang ibu ibu yang di rumah dapat ikut menitipkan jualan berupa makanan, camilan kepada tim pengelola. Jadi ada sinergi perputaran ekonomi bagi masyarakat Mojodelik. Semoga kedepan wisata Phutuk Kreweng semakin bertambah baik dan bermanfaat,” ujar Kades perempuan pertama Mojodelik ini.(Sami’an Sasongko)