Subholding Gas Pertamina Proyeksikan Tekan Emisi 5 Juta Karbon dari Tiga Proyek Strategis

24603

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, optimis mencapai zero net emission. Dari tiga proyek strategis yakni regasifikasi, refinary dan jaringan gas (Jargas) diproyeksikan bisa menekan emisi sekitar 5 juta ton karbon dioksida (CO2) tiap tahunnya.

Pengurangan emisi tersebut merupakan berkomitmen PGN untuk melakukan penguatan pasokan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi sebagai energi transisi yang berkelanjutan. Komitmen tersebut juga mengutamakan pembangunan rendah emisi untuk mendukung program pemerintah mencapai netral karbon 2060.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Azis menyampaikan, bahwa PGN berencana mengakselerasi proses transisi fossil fuel ke energi bersih gas bumi, melalui beberapa proyek unggulan. Pertama program regasifikasi pembangkit-pembangkit listrik yang ada di sebagian besar timur indonesia. Berdasarkan Kepmen ESDM No. 2 Tahun 2022, regasifikasi pembangkit listrik akan dilakukan di 33 lokasi, total kapasitas pembangkit 1,198 MW dan penggunaan gas bumi 83,74 BBTUD.

“Melalui proyek regasifikasi yaitu mengkonversi penggunaan fuel dan batu bara menggunakan gas bumi pada penggunaan listrik maka PGN optimis mencapai zero net emission. Apabila regasifikasi ini bisa dilakukan secara penuh, akan menekan emisi 650.000 ton CO2 tiap tahunnya. Jika digabung dengan proyek Refinary dan Jargas, total pemanfaatan gasnya bisa menekan emisi sekitar 5 juta ton CO2 tiap tahunnya,” jelas Faris dalam pernyataannya di Jakarta.

Kedua, lanjut dia, selain ke pembangkit-pembangkit listrik milik PLN, konversi ke gas bumi masih dan akan terus berjalan melalui gasifikasi di refinery yang berada di RU II Dumai, RU III Plaju, RU VI Balongan, RU IV Cilacap, TPPI, GRR Tuban, dan RU V Balikpapan.

“Semoga kami bisa mewujudkan proyek-proyek tersebut yang memberikan multibenefit yaitu gas sebagai energi bersih bisa hadir menggantikan fossil fuel. Dengan total 560 BBTUD gasifikasi refinery dapat menekan emisi karbon sampai dengan 4,3 juta ton CO2 per tahun,” harap Faris.

Ketiga adalah pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga. Hingga kini telah hadir 750 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga yang tersebar di 17 Provinsi dan 67 Kota/Kabupaten. PGN telah berhasil menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan, bersih, dan mudah di akses 24 jam.

“Dengan target skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) 4 juta sambungan rumah tangga pada tahun 2024. Satu juta jaringan gas untuk sektor rumah tangga, dapat menekan emisi karbon hingga 60.000 CO2 tiap tahunnya. Program ini dapat membantu pemerintah menurunkan impor LPG dan menekan biaya subsidi energi,” ujar Faris.(suko)

PGN optimis pemanfaatan gas bumi pasca pandemi COVID-19 di Indonesia akan meningkat. Gas bumi merupakan energi fosil paling bersih dan sangat tepat untuk dimanfaatkan di proses transisi energi,” pungkas Faris.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *