SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Jakarta – Produksi migas Pertamina telah mencapai 966 MBOEPD (Barrel Oil of Equivalent Per Day) atau naik 8 persen dibandingkan 2021 lalu. Oleh karena itu, Pertamina terus berusaha meningkatkan produksi migas untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pada tahun 2022 ini, Pertamina menargetkan produksi migas mencapai 1.047 MBOEPD atau naik 17 persen dibanding tahun lalu.
“Sebab, di tengah tantangan harga minyak mentah dunia yang meningkat hingga USD 139 per barel. Pertamina harus terus berusaha meningkatkan produksi migas untuk menjaga ketahanan energi nasional,” katanya sebagaimana dikutip dari pertamina.com.
Dia mengatakan, hingga akhir Mei 2022, produksi migas Pertamina telah mencapai 966 MBOEPD atau 8 persen di atas produksi tahun 2021. Peningkatan produksi migas itu, karena pengeboran sumur yang agresif, baik sumur baru, sumur pengembangan maupun work over dan well service.
Nicke mengatakan, pada tahun 2022 ini, Pertamina akan mengebor lebih agresif dengan 813 sumur pengembangan atau naik 232 persen dibanding tahun lalu, 29 sumur eksplorasi (naik 242 persen) dan 26.467 work over dan well service (naik 161 persen).
“Kalau kita melihat ketahanan energi, tidak hanya melihat stok di hilir tapi yang harus kita jaga adalah produksi di hulu, karena ini digunakan sebagai feedstok bagi kilang-kilang. Jadi ketahanan energi harus kita jaga dimulai dari hulu,†kata Nicke.(jk)