SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Capaian lifting minyak pada semester I hingga 30 Juni 2022 mencapai 614,5 ribu barel olil per day (BOPD). Lifting minyak tersebut dari target APBN 703 ribu BOPD atau terealisai 88 persen.
“Yang mempengaruhi naik turunnya lifting karena mundurnya proyek besar,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat jumpa pers capaian dan kinerja hulu migas semester I tahun 2022 melalui zoom meeting.
Dia mengatakan, misalnya seperti proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang asumsinya akan on stream di tahun 2021 lalu, namun ternyata mundur. Dan di Agustus 2022 mendatang JTB akan siap on stream.
Soetjipto menjelaskan, lifting migas pada semester I atau hingga 30 Juni mencapai 1,57 juta BOEPD 90 persen dari target APBN atau 1,739 juta BOEPD. Capaian, tersebut terdiri dari lifting minyak bumi 614,5 ribu BOPD atau 87 persen dari target 703 ribu BOPD.
“Dan lifting gas atau salur gas mencapai 5.326 standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari target 5.800 MMSCFD,” katanya, Jumat (15/7/2022).
Sementara, untuk cost recovery yang terkumpul mencapai US$ 3,2 miliar atau 16,1 persen dari target setahun. Kemudian, lanjut dia, untuk penerimaan negara US$ 9,7 miliar atau 97 persen dari target setahun.
“Sedangkan realisasi investasi US$ 4,8 miliar 36 persen dari target setahun,” katanya.(jk)