Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta kepada operator lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), untuk tidak memagar lahan bekas lapangan sepakbola. Lokasi tersebut bisa digunakan sebagai kegiatan masyarakat dan menghidupkan usaha kecil di wilayah setempat.
“Harapan kami itu jangan dipagar,” kata Kepala Desa Gayam, Winto kepada suarabanyuurip.com, Jumat (26/8/2022).
Bekas lapangan sepakbola tersebut sebelumnya merupakan aset Desa Gayam, namun kemudian telah ditukar guling untuk kepentingan pengembangan penuh lapangan minyak Banyu Urip. Total tanah kas desa (TKD) yang terdampak seluas 13,2 hektar (Ha).
“Meskipun itu bukan aset desa lagi, tapi lapangan bola lama masih dibutuhkan masyarakat untuk berkegiatan,” ujar Winto.
Kegiatan yang baru-baru ini dilaksanakan seperti pasar malam dan selawatan yang bekerja sama dengan Karang Taruna Gayam. Kegiatan tersebut bisa menghidupkan UMKM, dan menjadi sumber pendapatan warga.
“Kalau kegiatan seperti itu dilaksanakan di lapangan sepakbola yang baru ya eman. Bisa rusak lapangannya,” tutur kades dua periode itu.
Karena itu, pihaknya meminta kepada EMCL tidak memagar lapangan sepakbola lama agar bisa tetap bisa dimanfaatkan masyarakat Gayam untuk melaksanakan kegiatan.
“Untuk perawatannya bisa dilakukan oleh karang taruna. Seperti kemarin sebelum dipakai pasar malam dan selawatan dibersihkan oleh pemuda,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah mengenai permintaan Pemdes Gayam, Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya tidak merespon. Pesan WhatsApp yang dilayangkan suarabanyuurip.com pada pukul 10:38 wib, tidak dibalas hingga berita ini diterbitkan.(suko)