Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Surabaya – Komisi VII DPRI RI meminta Pertamina Gas Negara (PGN) memaksimalkan potensi jaringan gas (Jargas) di Jawa Timur. Hal ini untuk mengurangi beban subsidi Liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilo yang dianggarkan sebesar Rp66,3 triliun dalam APBN 2022.
Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengatakan bahwa potensi jaringan gas (jargas) di Provinsi Jawa Timur sangat besar dan terbuka. Hal ini merupakan peluang bisnis untuk Pertamina Gas Indonesia (PGN). Ia berharap potensi yang ada dapat disambut dengan baik oleh jajaran PGN sehingga sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh undang-undang, yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya.
“Kami selaku DPR yang mengawasi pekerjaan atau kebijakan-kebijakan energi khususnya tentang gas memberikan dukungan penuh kepada PGN menjadi perusahaan BUMN di bidang energi yang existing karena potensinya sangat besar,” usul Ridwan usai mengikuti focus group discussion (FGD) Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan direksi Pertamina Gas Negara di Surabaya dikutip dari parlementaria.
Ridawan menjelaskan, subsidi Liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilo dianggarkan sebesar Rp66,3 triliun dalam APBN 2022. Harga pasar LPG 3 kilo senilai Rp15.698 per kg, sedangkan harga yang telah disubsidi menjadi Rp 4.250 per kg. Hal ini membebankan negara cukup besar.
“Dengan adanya jaringan gas, maka harganya akan turun tinggal sepertiganya. Memang sarana-prasarananya harus ada investasi, tetapi real estate di Jawa Timur ini potensinya sangat besar. Saya kira sudah tidak perlu dengan LPG 3 kilo lagi, mereka harus pakai yang 12 kilo. Kalau pakai jaringan gas PGN harganya akan lebih murah daripada harga umum. Itulah yang harus menjadi sasaran PGN,” jelas politisi Partai Golkar itu.
Sementara itu, data Kementerian ESDM Kementerian ESDM, sebanyak 40.777 sambungan rumah (SR) jargas yang tersebar di 12 kota/kabupaten pada tahun 2022 ini sedang tahap penyelesian. Sebelumnya, pada tahun 2009 hingga 2021 telah terbangun 662.431 SR yang terdistribusi di 17 provinsi dan 57 kabupaten/kota.
Dari 40.777 SR, sebanyak 4.153 SR untuk rumah tangga di Kota Probolinggo, Jawa Timur, telah diresmikan pengoperasiannya. Peresmian dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi di Kantor Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jumat (9/9/2022).
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menyampaikan, pembangunan jargas untuk rumah tangga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang mendukung diversifikasi energi. Program ini memiliki makna bagi program kemudahan akses energi dimana masyarakat diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Manfaat dari gas bumi seperti mengurangi emisi gas buang yang akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan.
Selain itu, Laode melanjutkan pembangunan jargas rumah tangga juga mendatangkan manfaat ekonomi yang besar. Berdasarkan matriks perbandingan keekonomian dan penghematan penggunaan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga dengan LPG, penggunaan 1 tabung LPG 12 kg per bulan dapat disetarakan dengan 15 m3 gas bumi.
“Dengan pemanfaatan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga, setiap rumah tangga dapat menghemat biaya konsumsi bahan bakar,” tegasnya saat meresmikan pengoperasian Jargas di Kota Probolinggo, Jatim, beberpa waktu lalu.(suko)