Hidupkan Kuliner Lokal, Ademos Gelar Pelatihan Kurasi Lontong Dolokgede

Pelatihan kurasi Lontong Desa Dolokgede untuk menghidupkan kuliner lokal yang diselenggarakan oleh Ademos.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Asosiasi untuk demokrasi dan kesejahteraan sosial (Ademos) menggelar pelatihan kurasi Lontong Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Langkah ini sebagai upaya menghidupkan kuliner lokal khas daerah.

Ketua Ademos M Kundori mengatakan, idustri makanan dan minuman diproyeksi masih menjadi salah satu sektor andalan penopang sektor manufaktur dan ekonomi nasional. Sebab, peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas serta peningkatan realisasi.

“Untuk itu pemerintah berusaha menjamin ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan industri makanan dan minuman agar semakin produktif dan berdaya saing global,” katanya, Kamis (22/9/022).

Apalagi sektor ini basisnya nilai tambah sehingga proses hilirisasi perlu dijamin. Di samping itu, lanjut dia, industri makanan dan minuman nasional semakin kompetitif karena jumlahnya cukup banyak.

“Tidak hanya meliputi perusahaan skala besar, tetapi juga skala Industri kecil dan menengah (IKM), bahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” jelasnya.

Baca Juga :   Tingkatkan Ekonomi Blora, EMCL Bersama Ademos Gulirkan Program Penunjang UKM

Dia mengatakan, di Desa Dolokgede sendiri terdapat 30 pelaku UMKM yang sebagian besar basisnya adalah pelaku usaha kuliner. Salah satunya pelaku usaha kuliner lontong. Alih-alih lontong juga diproyeksi menjadi kuliner andalan Desa Dolokgede.

Dhory, sapaan akrabnya, menjelaskan usaha kuliner lontong Desa Dolokgede diharapkan menjadi sektor yang mampu memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Ademos yang selama ini aktif melakukan pendampingan kepada pelaku usaha dengan dukungan dari Sampoerna untuk Indonesia (SUI) menggelar pelatihan kurasi lontong Dolokgede di The Dozs (Dolok Cozy Space) Desa Dolokgede,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, pelaku usaha kuliner Desa Dolokgede berbagi testimoni dan beraudiensi dengan Ketua Umum Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Bambang Nurianto. Chef Bamz berbagi pengetahuan mengenai cara penyajian makanan yang baik, memperkaya taste ala kuliner lokal dan juga cara platting dan mengemas produk makanan dengan prinsip hygiene sanitasi.

“Kalau sudah ngomong kuliner lokal, memang kita harus bicara ciri khas dan cita rasa. Lontong di sini sudah punya ciri khas rasanya itu kuat. Jadi mungkin kedepannya bisa dipertahankan kualitas rasanya,” tutur Chef Bamz.(jk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *