Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Jakarta – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mendapat penghargaan Subroto 2022 di bidang keselamatan migas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan diberikan kepada anak perusahaan ExxonMobil itu dikatgori tanpa kehilangan jam kerja migas.
Selain EMCL, beberapa perusahaan migas juga mendapat apresiasi dan penganugerahan Penghargaan Subroto 2022 untuk bidang Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Migas, serta bidang PNBP dan Kinerja Keuangan Hulu Minyak dan Gas Bumi, Selasa (4/10).
Pemenang untuk bidang Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Migas, terbagi dalam 4 kategori yaitu:
1. Pembinaan Keselamatan Migas: PT Pertamina Hulu Mahakam (Hulu) dan PT Donggi Senoro LNG (Hilir).
2. Tanpa Kehilangan Jam Kerja Migas: ExxonMobil Cepu Ltd. (Hulu) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju (Hilir).
3. Pemanfaatan Gas Suar Hulu Migas: JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi
Pemanfaatan Gas Suar Hilir Migas: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap.
4. Sedangkan untuk bidang PNBP dan Kinerja Keuangan Hulu Minyak dan Gas Bumi, pemenangnya adalah PT Pertamina Hulu Mahakam, Medco E&P Indonesia, Medco E&P Grissik Ltd.
Penganugerahan Penghargaan Subroto 2022 merupakan rangkaian Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77. Penghargaan tertinggi di sektor ESDM ini diberikan kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. Nama Subroto diambil dari dedikasi luar biasa Prof. Subroto selaku Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988.
Pelaksanaan Penghargaan Subroto 2022 ini merupakan kali kelima sejak pertama kali penyelenggaraannya dilaksanakan pada tahun 2017. Pada tahun 2020 penganugerahan Penghargaan Subroto tidak dilaksanakan dikarenakan pandemi Covid-19. Pada tahun ini, Kementerian ESDM memberikan apresiasi kepada 54 pemenang dari 13 bidang penghargaan di lingkungan Kementerian ESDM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pada kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa Pemerintah terus berupaya mengantisipasi perubahan kebijakan energi global yang saat ini bertransisi ke arah energi bersih, rendah emisi dan ramah lingkungan, untuk dapat mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, sesuai komitmen Indonesia pada COP 26.
Kebijakan transisi energi telah diangkat menjadi salah satu pilar Presidensi G20 Indonesia. Pada Sidang Energy Transition Ministerial Meeting tanggal 2 September 2022 telah dihasilkan kesepakatan berupa dokumen BALI COMPACT yang menjabarkan prinsip bagi anggota G20 untuk memastikan transisi energi yang adil, inklusif, terjangkau dan layak.
“Kementerian ESDM telah menyusun Roadmap Transisi Energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui strategi, antara lain pengembangan EBT secara masif termasuk hidrogen dan nuklir, retirement PLTU secara bertahap, penggunaan teknologi bersih seperti CCS/CCUS, serta pemanfaatan kendaraan listrik dan kompor induksi, pengembangan jaringan gas rumah tangga, pemanfaatan biofuel, penerapan manajemen energi dan standar kinerja energi minimum,” papar Menteri ESDM.
Menteri Arifin melanjutkan, dalam periode transisi energi, energi fosil seperti migas dan batubara, masih memiliki peran penting untuk dikembangkan sebelum energi yang lebih bersih tersedia. Adapun untuk mineral, wajib dilakukan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri guna mendukung pengembangan industri baterai yang terintegrasi.
Dalam menghadapi tantangan ke depan, khususnya pelaksanaan transisi energi diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, yang mempunyai kapasitas penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi bagi pengembangan energi dan sumber daya mineral ke depan.
Arifin mengapresiasi usaha dan inovasi yang telah dikembangkan oleh penerima Penghargaan Subroto 2022 dalam memajukan sektor ESDM, baik di bidang Migas, Ketenagalistrikan, Mineral dan Batubara, EBTKE, Geologi maupun pengembangan Sumber Daya Manusia, serta peran Wartawan Energi.
“Saya sangat mengapresiasi atas usaha dan inovasi yang telah di kembangkan oleh Bapak/Ibu para penerima Penghargaan Subroto 2022 dalam memajukan sektor ESDM, baik di bidang Migas, Ketenagalistrikan, Mineral dan Batubara, EBTKE, Geologi maupun pengembangan Sumber Daya Manusia, serta peran Wartawan Energi,” tutupnya.(suko)