Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Jakarta – PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) memberikan edukasi tentang gizi untuk pencegahan dan penanganan stunting. Edukasi ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 12 November 2022.
Edukasi gizi diadakan di Klinik Sinabung, Kebayoran Baru, Jakarta dengan memberi penjelasan pola makan sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), serta demo masak menu sehat berbiaya ekonomis. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 Kader Posyandu dan PKK (Pemberdayaan Kesehatan Keluarga) di lingkungan sekitar.
Direktur Medis Pertamedika IHC dr. Asep Saepul Rohmat, Sp.PD, KGEH, FINASIM menyampaikan, pemberian edukasi gizi ini untuk mendukung upaya pemerintah mencegah dan mengurangi angka stunting. Stunting adalah kondisi kurangnya gizi dan nutrisi kronis, yang rawan terjadi di usia kanak-kanak.
dr. Asep menjelaskan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 dari Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4%. Angka tersebut masih di atas standarisasi World Health Organization (WHO) yakni maksimal 20%.
“Padahal, stunting menjadi hal yang perlu diwaspadai terutama di usia usia 1.000 hari pertama masa kanak-kanak atau 0-3 tahun untuk mencapai pertumbuhan fisik dan otak yang optimal,” ujarnya dalam keterengan tertulisnya yang diterima suarabanyuurip.com melalui surat elektronik (Surel).
Kegiatan edukasi gizi yang dilaksanakan ini menjadi upaya Pertamedika IHC menjaga dan memastikan kesehatan gizi cukup dari keluarga.
“Fasilitas kesehatan IHC siap mendampingi kebutuhan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
dr. Asep menambahkan, program Pertamedika IHC ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mengenai Program Percepatan Penurunan Stunting dengan target penurunan 14% angka stunting pada tahun 2024, dari saat ini 27,6%. Di Jakarta, berdasarkan data 2021, angka stunting masih mencapai 16,8%.
“Pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia bukan hanya urusan pemerintah semata. Sebagai pelayan kesehatan nasional, inilah peran Pertamedika IHC bagi masyarakat,” pungkas dr. Asep.
Lena, salah satu warga dari RW 5 Kel Gunung sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan edukasi tentang stunting.
“Kami juga berkesempatan melihat fasilitas di Klinik Pertamina yang menerima BPJS. Semoga acara seperti ini dapat terlaksana lagi dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar” ujarnya.(suko)