Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Belasan seniman dari tiga kabupaten menyatakan sepakat untuk bersinergi dalam menjaga geliat berkesenian. Mereka saling menyumbangkan karya yang akan diwujudkan dalam sebuah pameran seni rupa pada awal tahun 2023 ini.
“Ada dari Tuban, Blora dan Bojonegoro. Semua karyanya akan dipajang di Bale Parawangsa,” kata Eko Peye, salah satu seniman asal Bojonegoro.
Menurut pria berambut panjang itu, karya-karya seni rupa yang dipamerkan akan ditawarkan kepada publik dan hasilnya akan digunakan untuk kemajuan berkesenian.
“Semacam gerakan sosial moral untuk kesenian. Yang pertama adalah di Bojonegoro, ke depan juga akan digelar di Tuban dan Blora,” tambahnya.
Karya seni yang akan ditawarkan berupa karya seni murni dari berbagai aliran, termasuk patung, lukisan dan digital. Selain itu juga disiapkan arena pasar seni yang juga menawarkan berbagai karya para seniman.
“Namanya saja yang pasar, tapi sebenarnya berupa arena dalam satu ruang. Yang dijual adalah karya seni dan kerajinan sebagai media penggalangan dana. Pengunjung dapat berpartisipasi dengan menyumbangkan dana dan mendapat satu buah karya kami,” jelas Rasa Rahman, selaku operator dari Bale Parawangsa.
Tajuk yang dipilih adalah reSolusi dengan mengambil momentum tahun baru.
“Semoga semua berjalan lancar, yang jelas kami telah melepaskan diri dari wacana dan memulai gerakan ini,” pungkasnya.
Sementara itu, sebagian besar seniman yang terlibat menilai bahwa geliat kesenian di Bojonegoro telah mencapai titik kritis. Sehingga diperlukan upaya-upaya kreatif untuk menyelamatkannya. Para seniman itu mempersilahkan siapa saja untuk memanfaatkan momen tersebut, termasuk bila ada kegiatan workshop dari sekolah-sekolah yang ada.(jk)