Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Para pengunjung Car Free Day (CFD) di seputaran Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikejutkan oleh gelaran flashmob peragaan jurus dari ratusan pesilat yang tiba-tiba muncul diantara lalu lalang pejalan kaki, Minggu (15/01/2023) pagi.
Tampilan ratusan para pesilat remaja ini sontak menyedot perhatian masyarakat yang sedang berkegiatan di CFD. Karena awalnya terlihat hanya satu pesilat yang memperagakan jurus pencak silat, tetapi kemudian berangsur semakin banyak yang mengikuti gerakan jurus yang dimainkan.
Meski sempat kaget dengan perubahan situasi yang telah ditata sedemikian rupa, namun para pengunjung CFD akhirnya senang karena menjadi pertunjukkan gratis. Bahkan riuh sorak dan tepuk tangan akhirnya bergemuruh dari para warga yang menyaksikan.
“Tadi sempat kaget, karena belum tahu kalau ternyata ada peragaan silat. Senang sih melihat para pesilat bisa rukun dan latihan silat bareng bareng,” ungkap Sutopo, salah satu penonton dari Kecamatan Bubulan.
Pengunjung lainnya, Wahyudi asal Kecamatan Kapas memandang perlu adanya kegiatan semacam ini, karena warga akan merasa nyaman dan juga senang melihat anggota pencak silat bisa guyub dan rukun.
“Tentu saya sangat apresiasi. Terlihat kebersamaan dan persaudaraanya ya. Ini harapan kita, supaya Bojonegoro kondusif dan aman,” ujarnya.
Ketua BKP (Bojonegoro Kampung Pesilat) Wahyu Subakdiono, melalui sekretaris BKP, Sasmito Anggoro menyatakan, bahwa pihaknya menggagas kegiatan ini guna menciptakan kerukunan dan kebersamaan antar organisasi pencak silat yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Dalam kegiatan ini terkandung pesan moral yang disampaikan oleh anggota dari 21 perguruan pencak silat di Kabupaten Bojonegoro, bahwa anggota pencak silat bisa berdampingan dengan baik dan guyub dengan yang lainnya meskipun berbeda baju perguruannya,” ujar pria yang juga seorang jurnalis ini.
Dijelaskan, bahwa pencak silat adalah budaya bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan, agar terus bisa diwariskan kepada generasi penerus bangsa dengan selalu mensyiarkan ajaran ajaran bela diri dan juga budi pekerti luhur di dalam pencak silat. Karena budaya adalah kepribadian bangsa, maka tanpa budaya, suatu bangsa bisa dikatakan tidak punya kepribadian.
“Hari ini sebanyak 500 pesilat dari berbagai perguruan melakukan gerakan bersama sama, dengan maksud bahwa pencak silat mampu mengemban amanat dan bertanggung jawab atas kerukunan dan kebersamaan serta persaudaraan ditingkat antar anggota silat yang berbeda beda perguruan,” jelasnya.
Ditambahkan, bahwa kegiatan peragaan jurus bersama ini bisa mengurangi perbedaan dan juga gesekan yang terjadi pada oknum pencak silat di tingkat bawah yang belum memahami bahwa insan pencak silat harus jadi pionir kerukunan di masyarakat.
“Agar tercipta damai, aman, dan nyaman, serta menjunjung tinggi persaudaraan guna menjaga Kamtibmas di masyarakat,” tegas Sasmito.
Terpisah, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menilai, kegiatan peragaan jurus secara bersama sama antar anggota pencak silat di Bojonegoro ini bisa mewujudkan kerukunan antar anggota pencak silat di wilayah hukumnya.
Selain itu perwira lulusan Akpol 2003 ini juga menyampaikan terima kasih atas komunikasi yang baik yang sudah terjadi di Kabupaten Bojonegoro, sehingga kebersamaan para pimpinan pencak silat di Bojonegoro ini diteruskan oleh anggota ditingkat bawah dengan menjalin kebersamaan yang diwujudkan dengan melakukan gerakan jurus silat secara bersama sama.
“Kegiatan ini dapat menjadi sarana kebersamaan antar perguruan pencak silat di Bojonegoro dengan baik hingga terciptanya kondusifitas dan Kamtibmas di masyarakat,” ucapnya.(fin)