Pertamina EP Tambah Produksi Migas dari Sumur Lembak Infield

Pertamina EP Prabumulih Field berhasil menamba produksi Migas dari sumur Lembak Infield.(Suarabanyuurip.com/Ist)

Suarabanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Prabumulih – Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Prabumulih Field berhasil menambah produksi minyak dan gas bumi (Migas) dari dua Sumur Lembak Infield, yaitu LBK-INF5 (LBK-19) dan LBK-INF4 (LBK-20). Sumur-sumur tersebut berlokasi di Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Kamis (19/01/2023).

Dimana Pertamina EP Prabumulih Field ini merupakan bagian dari Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Kedua sumur tersebut merupakan sumur pengembangan yang ditajak pada November 2022 lalu. Sumur LBK-INF5 memproduksi 1442 barel minyak per hari/barrel oil per day (BOPD), jauh melebih target awal 175 BOPD atau lebih tinggi 824% dari target. Sedangkan sumur LBK-INF4 memperoduksi 810 BOPD, jauh melebih target awal 175 BOPD atau lebih tinggi 463% dari target.

Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4, Giyatno, menyampaikan bahwa keberhasilan ini memberikan optimisme yang sangat kuat bagi Tim Zona 4 untuk optimalisasi produksi di target-target selanjutnya.

“Tentu kami akan tetap melakukan evaluasi terhadap apa saja yang masih bisa dioptimalkan,” ungkap Giyatno.

General Manager Zona 4, Agus Amperianto menyampaikan, bahwa hasil optimal ini tidak terlepas dari sinergi dan semangat kerja Tim Zona 4, implementasi nilai akhlak, serta dukungan dari SKK Migas dan para pemangku kepentingan.

“Semoga ini menjadi awal luar biasa bagi keberhasilan pengeboran berikutnya,” ujarnya dalam surat elektronik yang diterima SuaraBanyuurip.com, Kamis (26/01/2023).

Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Anggono Mahendrawan, mengapresiasi atas pencapaian ini. Dia berharap agar pencapaian ini menjadi motivasi untuk memulai berbagai strategi dalam upaya mewujudkan target-target di tahun 2023.

“PHR menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa dikatakan dititipi target tertinggi. Sehingga harus terus melakukan langkah-langkah optimal untuk dapat mencapai target tersebut,” katanya.

Keberhasilan ini, lanjut Anggono, tentu berkat kerja keras dan kolaborasi yang dibangun antar pekerja di lapangan, manajemen, pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar.

“Harapan kami agar dukungan dapat terus diberikan dalam kegiatan hulu migas di daerah, sehingga keberhasilan-keberhasilan berikutnya dapat diraih dan manfaatnya dapat dirasakan bersama,” pungkasnya.(sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *