Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Semburan air disertai lumpur berbau belerang muncul di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Setelah dicek ke lokasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro mengklaim lumpur bercampur air disertai bau belerang tersebut tidak berbahaya.
Pengecekan keluaran lumpur bercampur air disertai bau belerang tersebut, setelah ada warga melaporkan ke DLH Bojonegoro.
Kepala DLH Bojonegoro Dandy Suprayitno mengatakan, kandungan PH dalam air dari semburan tersebut masih dalam batas normal atau tidak berbahaya. Sebab hasil uji PH air yang didapatkan nilainya 6,17 sampai 6,18 atau masih normal.
“Hasil tersebut dikategorikan normal, dikarenakan PH air netral adalah 7,” katanya, Rabu (12/4/2023).
Dia mengatakan, keluarnya gelembung tersebut sudah berlangsung lama sejak tahun 2016 lalu dan akan muncul saat musim penghujan saja. Jarak lokasi kejadian dengan rumah warga juga cukup jauh yakni sekitar 5 kilo meter (km).
“Air yang keluar berasa asin, agak panas. Bila di dekat lokasi berjarak 1 sampai 2 meter berbau seperti belerang,” kata Dandy sebagaimana dikutip dari Instragram DLH Bojonegoro.
Petugas saat melakukan pengamatan dengan waktu yang relatif lama sekitar 30 menit tidak terasa pusing. Juga, lanjut dia, tanaman yang ada di sekeliling lokasi masih sangat subur dan berbuah lebat untuk padi maupun jagung.
Sementara, untuk sampel yang diambil sudah dikirim ke laboratorium di Surabaya. Hasilnya lengkapnya kemungkinan akan keluar 12 hari lagi. Dia mengatakan, kejadian itu sudah berlangsung sejak lama, masyarakat menyebut keluarnya gelembung air itu gas-gas.
“Dan hal tersebut sudah dianggap biasa serta tidak dikeluhkan warga setempat,” katanya.(jk)
