Disnakkan Bojonegoro Keluarkan SKKH Bagi Hewan Kurban Sehat

Petugas Disnakkan Bojonegoro melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di tempat penjual hewan kurban yang banyak bermunculan menjelang Hari Raya Iduladha.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Jawa Timur akan melakukan pemeriksaan hewan kurban di 28 kecamatan. Pemeriksaan untuk mencegah penyakit pada hewan seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, Luthfi Nurrahman menjelaskan, pencegahan yang dilakukan dengan menyiapkan tim yang terdiri dari tenaga paramedik dan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan. Hewan kurban yang dinyatakan sehat akan diberikan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

“Surat ini menjadi bukti bahwa hewan tersebut dalam keadaan sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban,” tegasnya Senin (20/6/2023).

Jumlah hewan kurban di Bojonegoro yang tersedia sebanyak 69.183 ekor. Rinciannya, untuk sapi sebanyak 28.751 ekor, kambing 18.076 ekor, dan domba 22.356 ekor.

“Pemeriksaan ini untuk upaya pencegahan penyebaran penyakit PMK dan LSD. Dan para pembeli hewan kurban harus teliti dan jeli dalam memilih hewan,” pungkasnya.

Penjual hewan kurban, M Rijal Masyhur Amin, menyampaikan, kesehatan hewan kurban menjadi prioritas utama. Karena itu, Ketua Kelompok Tani Ternak Sumber Ternak Desa Simbatan, Kecamatan Kanor, ini memiliki petugas kesehatan yang rutin memeriksa kesehatan hewan kurban.

“Ini sebagai bentuk pelayanan kita kepada para pembeli hewan kurban. Dan, kami jamin domba kurban di sini sehat,” tandas Rijal.

Rijal mengaku, dua pekan menjelang Hari Raya Idulada telah berhasil menjual 120 ekor domba. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga lebaran nanti.

“Harga domba kurban di sini mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3,5 juta,” ucap Sarja Peternakan Unmuh Malang ini.

Menurut Rijal penjualan hewan kurban tahun 2023 ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya tahun ini banyak warga yang memilih berkurban sapi karena harganya jauh lebih murah.

Sedangkan tahun 2022 lalu, kata dia, masyarakat banyak yang memilih berkurban kambing karena sapi banyak terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

“Tahun 2023 ini kebanyakan kambing kurban yang dicari di kisaran harga 2,5 juta. Tapi kalau tahun kemarin 3 jutaan,” ungkapnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *