Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah mengajak semua perusahaan yang beroperasi di wilayahnya untuk bersama-sama menurunkan kemiskinan ekstrem. Pemkab menargetkan angka kemiskinan turun sebesar 0,41% pada tahun 2023.
Ada 63 perusahaan di Kabupaten Blora yang akan dilibatkan dalam penurunan kemiskinan ekstrem. Utamanya Forum Corporate Social Responsibility (CSR).
“Penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan program nasional. Untuk itu kami mengajak seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Blora membantu kami Sesarengan Mbangun Blora, menghapus kemiskinan ekstrem,” ucap Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.
Wabup yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blora, itu mengungkapkan, ada 51 desa yang menjadi locus penghapusan kemiskinan ekstrem dan membutuhkan intervensi.
Beberapa kebutuhan intervensi tersebut, lanjut Mbak Etik, panggilan akrab Wabup Tri Yuli, antara lain Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), kebutuhan air bersih, listrik, jamban, Anak Tidak Sekolah (ATS), disabilitas, individu tidak bekerja dan stunting.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam program penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Tugas penurunan angka kemiskinan sebesar 0,41% tahun ini, kembali kita keroyok bareng-bareng,” ucapnya.
Penghapusan kemiskinan ekstrem, lanjut Bupati Arief, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan semua pihak. Untuk itu, dia meminta bantuan dan dukungan serta komitmen dari Forum CSR untuk penghapusan kemiskinan ekstrem di Blora.(suko)