Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Musim kemarau di berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berpotensi terjadinya kebakaran. Salah satunya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi dan harus diantisipasi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Ahmad Gunawan mengatakan, musim kemarau bukan menjadi penyebab adanya kebakaran. Namun, kemarau menjadi faktor pendukung adanya potensi kebakaran.
“Cuaca panas dan lebih kering yang disebabkan perubahan iklim memudahkan terjadinya kebakaran lahan hutan lebih sering terjadi,” katanya, Kamis (13/7/2023).
Dia mengatakan, hingga Juli 2023 ini tercatat ada sebanyak 10 kejadian kebakaran lahan di Bojonegoro. Salah satunya kebakaran lahan jati tersebut terjadi di Desa/Kecamatan Baureno milik Kasiadi ludes terbakar karena dibakar orang tidak dikenal.
“Dia mengalami kerugian mencapai Rp 900 juta,” kata Gunawan.
Gunawan menjelaskan, kebakaran lahan selain sengaja dibakar juga disebabkan karena putung rokok atau membakar sampah. Sehingga, penyebab potensi kebakaran ini harus dihindari masyarakat agar tidak merugikan.
“Jadi di kemarau ini jangan membakar sampah sembarangan apalagi di dekat tempat yang rawan terbakar. Baiknya menghindari kebiasaan tersebut,” pungkasnya.(jk)