SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Blooming eceng gondok di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro, Jawa Timur meluas. Keberadaan eceng gondok dianggap telah mengganggu ekosistem di Sungai Bengawan Solo terutama mengancam kehidupan ikan dan organisme air.
Koordinator Koalisi Organisasi Lingkungan untuk Bengawan Solo (Kolabs) Rizal Zubad mengatakan, pertumbuhan eceng gondok di Sungai Bengawan Solo tepatnya di Kecamatan Malo sangat masif.
“Eceng gondok harus segera dibersihkan karena pertumbuhannya dapat menyebabkan sejumlah masalah serius,” katanya, Sabtu (28/10/2023).
Diantaranya eceng gondok mampu menutupi sebagian besar permukaan air, menghalangi sirkulasi dan mengganggu organisme air lainnya. Akibatnya, kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dapat menurun, mengancam kehidupan ikan.
Selain itu, pertumbuhan eceng gondok yang cukup masif hing menutupi Bengawan Solo, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu penyumbatan di pintu pintu air, dan berakibat terjadinya banjir.
Karena itu, organisasi peduli lingkungan yang diinisiasi oleh Unigoro, IDFoS, ADEMOS dan Forum Gandong telah berkumpul dan mendiskusikan fenomena ini dan membentuk koalisai bernama Kolabs untuk membersihkan eceng gondok tersebut.
“Kami akan menggelar aksi pembersihan eceng gondok pada hari Minggu besok yang berlokasi di Sekitar Jembatan Malo. Tercatat ada 500 relawan yang ikut membersihkan eceng gondok tersebut,” katanya.
Nantinya setelah eceng gondok dibersihkan akan dimanfaatkan untuk dijadikan kompos tanaman kehutanan.(jk)