EMCL Ajak Mitra Pendamping Program Studi Tiru ke Desa Wista Nglanggrenan

NGO Mitra Pendamping program EMCL.
NGO mitra pendamping program EMCL mendapat pelatihan Social Return of Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IPM) yang dipaparkan oleh Social Investment Indonesia.

SuaraBanyuurip.com – Edi Supraeko

Bojonegoro – Operator lapangan minyak Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited mengajak Non Government Organization (NGO) mitra pendamping Program Pengembangan Masyarakat (PPM) melakukan studi tiru dan lokakarya ke Desa Wista Nglanggrenan, dan BRIN Playen.

Studi tiru dan lokakarya ini sebagai salah satu upaya EMCL meningkatkan kapasitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) NGO. Kegiatan diikuti 24 mitra pendamping program dari Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur.

Sebelum kunjungan, para NGO mitra pendamping program mengikuti lokakarya yang diselenggarakan di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta Rabu-Jumat (8-10/11/2023). Para NGO mendapat pelatihan Social Return of Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IPM) yang dipaparkan oleh Social Investment Indonesia.

SROI dan IKM ini penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan Program Pengembangan Masyarakat yang dilaksanakan.

“Ketika orang tanya dengan asumsi apakah program yang telah dilaksanakan itu sukses atau gagal, maka dengan SROI dan IPM dapat menjawab asumsi tersebut dengan data yang sudah terverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono.

Beta juga mengapresiasi atas dukungan dari NGO, dengan kemitraan yang baik turut mendukung kelancaran kegiatan operasi migas di Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris (KDK).

Program EMCL.
Rombongan NGO mitra pendamping program pengembangan masyarakat saat foto bersama di depan BRIN Playen.

Sementara itu, perwakilan dari NGO, Damar Arizona mengucapkan terimakasih kepada EMCL atas kesempatan untuk meningkatkan kapasitas pendamping program pengembangan masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk menambah ilmu, mempelajari hal-hal yang baru, juga menjadi ajang untuk silaturahmi antar NGO mitra pendamping program dari EMCL untuk sharing dan saling memberi masukan dari program yang telah kita jalankan,” tutur Manajer Program Aku Sehat di Pusat Informasi Kesehatan (PIK).

Selain mendapatkan pelatihan tentang SROI dan IKM, selama tiga hari peserta NGO yang terdiri dari Manajer Program dan Pendamping Lapangan juga melakukan kunjugan ke Desa Wista Nglanggrenan, dan studi banding di BRIN Playen.(ed)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *