SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur telah menerima transfer dana bagi hasil (DBH) migas triwulan keempat dari pemerintah pusat sebesar Rp 456 miliar. Transfer DBH migas tersebut sudah masuk ke kas daerah (kasda) pada pertengahan November 2023 kemarin.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, transfer DBH migas triwulan empat sudah masuk ke kasda. Transfer DBH migas ini dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) setiap tiga bulan sekali.
“Triwulan keempat ditransfer terlebih dahulu, karena untuk triwulan ketiga masih ada beberapa persyaratan yang kurang lengkap,” katanya, Senin (27/11/2023).
Ibnu menjelaskan, jumlah DBH Migas triwulan tiga yang belum ditransfer sebanyak Rp 400 miliar. Sedangkan Pemkab Bojonegoro pada November ini telah menerima transfer DBH migas sebesar Rp 456 miliar.
“Sisanya akan ditransfer pada Desember mendatang,” ucap pria yang pernah menjabat Camat Gondang itu.
Ibnu menambahkan, besaran DBH migas maupun pentransferan ke Kasda Bojonegoro tergantung Kemenkeu. Akan tetapi Pemkab Bojonegoro juga memasang target DBH migas. Target DBH migas tahun 2023 ini dipasang sebesar Rp 1,7 triliun.
“Pemasangan target DBH migas ini juga harus berdasarkan kehati-hatian. Sebab, pada tahun 2015 lalu pernah transfer DBH dari pusat tidak mencapai target karena berbagai faktor,” katanya.
Kabid Perimbangan dan PAD lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Achmad Suryadi mengatakan, target DBH migas dipasang di angka Rp 1,7 triliun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan target 2022 lalu sebesar Rp 1,2 triliun.
“Tahun ini diprediksi mencapai target untuk transfer DBH migas,” katanya.
Sebab, pada triwulan kedua pemkab sudah menerima transfer sekitar Rp 683 miliar. Sementara untuk transfer pertama sebesar Rp 456 miliar.
“Saat ini DBH migas yang diterima Bojonegoro totalnya sudah mencapai Rp 1,13 triliun,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, DBH migas ini tentu akan menambah pundi-pundi pendapatan untuk Bojonegoro. Namun di sisi lain juga akan menambah besaran sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa).
“Pasti akan menambah besaran silpa,” kata Lasuri.(jk)