SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur telah menerima transfer dana bagi hasil (DBH) migas triwulan satu dan dua dari pemerintah pusat sebesar Rp 808 miliar. Jika DBH migas triwulan empat sudah ditransfer, APBD Bojonegoro tahun 2024 dari Rp 8,7 triliun bisa menjadi Rp 9 triliun.
“Transfer DBH migas sudah diterima sebanyak dua kali, yakni triwulan pertama dan kedua,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti.
Ibnu menjelaskan, sekarang ini penerimaan DBH Migas setiap triwulan ditransfer sesuai jadwal, tidak molor seperti tahun sebelumnya. DBH Migas triwulan kedua sudah masuk ke kas daerah (kasda) per 31 Mei.
“Totalnya Rp 808 miliar untuk triwulan pertama dan kedua,” ujarnya.
Ibnu optimis target DBH Migas Rp 1,8 triliun yang dipasang di APBD Bojonegoro tahun 2024 akan terlampaui. Sebab kurang sebulan lagi akan memasuki triwulan ketiga.
“DBH migas yang belum ditransfer pemerintah pusat masih kurang Rp 992 miliar,” katanya, Kamis (20/6/2024).
Sementara itu Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, target DBH migas Rp 1,8 triliun akan terlampaui, karena masih ada dua kali transfer lagi dari pemerintah pusat yakni triwulan tiga dan empat.
“Apalagi tahun 2023 kemarin DBH migas melampaui target sekitar Rp 500 miliar dari yang dipasang Rp 1,7 triliun,” katanya.
Lasuri menambahkan, DBH migas ini tentu menambah APBD Bojonegoro semakin besar. Apabila DBH migas sudah ditransfer hingga triwulan keempat tentu APBD Bojonegoro dari Rp 8,7 triliun akan menjadi Rp 9 triliun.
“Pasti APBD Bojonegoro akan semakin gemuk, akan tetapi harus bisa dimaksimalkan secara pengelolaannya,” pungkas politisi PAN ini.(jk)