SuaraBanyuurip.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur berupaya melengkapi sarana dan prasarana bagi cabang olahraga. Salah satunya membangun sarana bagi atlet sepatu roda di sebelah utara Stadion Letjen H Soedirman pada 2024 mendatang.
“Pembangunannya kita rencanakan tahun depan,’’ kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Amir Syahid saat membuka rapat pleno penetapan Ikatan Motor Indonesia (IMI) menjadi anggota KONI Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (1/12/23) kemarin, di Singapore Restauran Jalan Gajah Mada.
Amir berpesan agar cabang olahraga (Cabor) bisa melengkapi admistrasi dan kesekretariatan. Jangan sampai cabor hanya berupa plang nama tapi tidak ada kegiatan atau bahkan tidak punya atlet.
“Utamanya adalah pembinaan atlet ini penting,’’ pesan Amir.
Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro Sahari menambahkan, masuknya IMI dan Wushu menambah jumlah anggota menjadi 37 cabor.
Peresmian IMI dan Wushgu sebagai anggota tinggal dilakukan di rapat anggota.
Meski saat ini KONI Bojonegoro memiliki 37 anggota dari cabang olahraga, Sahari menjelaskan sebelum ini ada tiga cabang olaharga yang vakum keberadaanya. Yakni Perbakin (Persatuan Menembak Seluruh Indonesia), FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia dan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).
Penyebabnya beberapa hal seperti masa kepengurusan yang habis periodesasinya. Termasuk juga ketua cabang olahraga meninggal dunia sehingga vakum aktivitasnya.
“Dari tiga itu, Perbakin sudah aktif lagi. Sedangkan FPTI saat ini dalam proses kepengurusan. Untuk FASI masih kita komunikasikan untuk aktif lagi,” jelas Sahari.
Selain resmi menerima IMI dan Wushu, lanjut Ketua Sidang Pleno yang juga Wakil Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, Tonny Ade Irawan, ada beberapa hal yang duputuskan dalam rapat pleno. Diantaranya program kerja KONI Kabupaten Bojonegoro tahun 2024.
Program kerja tersebeut diantaranya adalah penyelenggaraan pekan olahraga kabupaten (Porkab) yang dimulai dari tingkat Kecamagtan melalui Koordinator Olahraga Kecamatan. Karena itu kegiatan Cabor diharapkan bisa menyesuaikan dengan program kerja KONI yang telah disepakati.
‘’Seperi kejurkab atau lomba lainnya yang digelar cabor agar tidak berbenturan dengan agenda KONI,’’ ungkapnya. (suko)