4 Desa Ring 1 Gas JTB Terima Pelatihan dan Simulasi Penanganan Kedaruratan Kebencanaan

ANTUSIAS : Peserta Kemah Tagana sedang berlatih memadamkan kebakaran menggunakan alat pemadam api ringan dibimbing petugas Damkarmat Bojonegoro.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) Zona 12 menggelar pelatihan dan simulasi kedaruratan kebencanaan yang ditujukan bagi empat desa sekitar Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Keempat desa ring satu ladang gas JTB itu ialah Desa Pelem, Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, dan Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Agenda yang dikemas dalam kegiatan kemah Tagana (Taruna Siaga Bencana) ini merupakan perwujudan Program Desaem (Desa Siaga Emergency) di sekitar proyek gas JTB yang digagas oleh PEPC.

Dua instansi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yaitu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dilibatkan dalam dua hari kalender kegiatan yang dihelat di Kokobo Dander Forest, turut Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin-Selasa (18-19 Desember 2023).

Total sebanyak 146 kader Tagana mengikuti acara, rinciannya terdiri 45 orang asal Desa Bandungrejo; 35 personel dari Desa Pelem; 45 kader dari Desa Kaliombo, dan 21 orang dari Desa Dolokgede.

Adapun tujuan yang hendak dicapai diantaranya adalah, mewujudkan Desa Pelem, Dolokgede, Kaliombo, dan Bandungrejo sebagai rintisan Desa Tanggap Bencana (Destana), sehingga sekaligus mendukung program pemerintah.

Tujuan lainnya yakni meningkatkan pemahaman kebencanaan termasuk resiko bencana dan keadaan darurat kepada masyarakat, serta meningkatkan keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama dalam kedaruratan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar bermula dari adanya potensi bencana yang ada di sekitar wilayah tinggal masyarakat.

“Jika ancaman bencana sudah dikenali maka kita bisa mempersiapkan diri untuk mengurangi resiko bencana,” kata Ardhian.

Sementara General Manager (GM) PEPC Zona 12, Mefredi menyebutkan, bahwa sejak tahun 2021 telah ada kegiatan rintisan tanggap darurat yang diikuti peserta lebih dari 80 personel. Ketika itu diselenggarakan pelatihan, pemberian peralatan dan perlengkapan untuk tanggap darurat.

Mefredi berharap supaya kegiatan ini dapat terus berlangsung sehingga personel yang terlibat dalam pelatihan dan simulasi terus meningkatkan kemampuan dalam hal tanggap darurat. Sebab bencana datangnya tiba-tiba.

“(peningkatan kemampuan perlu terus dilakukan) Hingga bagaimana kita sangat-sangat siap menghadapi kondisi darurat tersebut,” tegasnya.

Salah satu peserta kemah Tagana, asal Desa Bandungrejo, Priyo mengaku antusias mengikuti pelatihan dan simulasi yang diberikan. Sebab dinilai sangat bermanfaat guna menghadapi berbagai jenis bencana.

“Alhamdulillah jadi tahu bagaimana caranya menangani kebakaran, tanah longsor, puting beliung, dan bermacam-macam jenis bencana,” ungkap Komandan Peleton Linmas ini.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *