SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Jawa Timur meminta petani menggunakan pupuk kompos saat menanam padi. Sebab, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 ini berkurang hingga 39.199 ton dibandingkan tahun lalu.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Retno Budi Widyanti mengatakan, kuota alokasi pupuk bersubsidi tahun ini sesuai e-alokasi yang ditetapkan Kementerian Pertanian.
“Jatah pupuk 2024 ini, untuk Kabupaten Bojonegoro total sebanyak 56.782 ton, untuk jenis NPK 21.499 ton dan Urea 21.499 ton,” katanya, Senin (15/1/2024).
Dia menjelaskan, jumlah alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 ini berkurang sebanyak 39.199 ton. Pada tahun lalu, Bojonegoro mendapatkan jatah pupuk sebanyak 95.981 ton. Yakni alokasi pupuk Urea 62.390 ton dan NPK 33.591 ton.
“Dengan alokasi yang ada saat ini agar dioptimalkan sesuai dengan komoditas yang ditanam. Terutama tanaman pangan padi, jagung, kacang hijau hingga kedelai,” katanya.
DKKP Bojonegoro meminta agar petani kembali menggunakan pupuk kompos maupun pupuk non subsidi untuk memenuhi kebutuhan pupuk, karena alokasi pupuk subsidi berkurang.
“Karena alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas ini kita akan melakukan berbagai upaya untuk membantu para petani,” pungkas Retno Budi.(jk)