SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Blora — Panorama alam yang indah nan berudara segar menjadikan Bukit Kunci di Desa Bangoan, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sebagai salah satu pilihan tepat untuk berdarmawisata. Tentu pada bulan puasa yang masih tersisa 10 hari terakhir ini bisa pula untuk ngabuburit menunggu waktu berbuka.
Sebagai tujuan pariwisata, Bukit Kunci menawarkan tempat istimewa sebab memungkinkan para pengunjung menikmati sunset atau keindahan matahari kala terbenam. Tak terbatas untuk ngabuburit saja, melainkan cocok juga untuk waktu yang lain.
Untuk dapat menikmati pesona alam di wilayah perbukitan ini, jarak tempuhnya tak terlalu jauh dari pusat Kota Blora, hanya sekira 14 kilometer. Aksesnya pun mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sejauh mata memandang, pengunjung akan melihat perbukitan khas Blora yang dilengkapi dengan taman bunga, spot foto, dan fasilitas glamping. Glamping ini semacam kemah namun memiliki layanan bak hotel yang nyaman.
“Dengan udara segar dan pemandangan matahari terbenam di sore hari, tempat ini sangat cocok untuk menikmati waktu ngabuburit sambil menikmati keindahan alam,” kata Pengelola Wisata Bukit Kunci, Priyo kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (30/03/2024).
Selain menjadi tujuan wisata, menurut Priyo, Desa Bangowan juga terkenal sebagai sentra penghasil buah sawo di Kabupaten Blora. Terutama para penduduk di Dukuh Watugunung banyak menanam pohon sawo di pekarangannya sendiri, dengan rasa dan kualitas yang tidak kalah dengan daerah lain.
“Bukit Kunci juga menyediakan fasilitas glamping bagi wisatawan yang ingin beristirahat sejenak, serta tersedia penyewaan untuk wisatawan yang ingin menginap bersama keluarga atau teman,” ujarnya.
Dijelaskan, para pengelola Bukit Kunci menawarkan paket wisata mulai dari Rp400 ribu hingga Rp1 juta, termasuk pertunjukan wayang tengul dan homestay. Sedangkan tarif untuk glamping kisaran Rp 800 ribu per malam.
Seorang pengunjung dari Blora, Galih, merasa puas dengan pesona alam yang ditawarkan di Bukit Kunci. Bersama teman-temannya dia sengaja datang untuk menikmati pemandangan sambil menunggu waktu berbuka.
Galih mengaku, datang hanya untuk bersantai menikmati keindahan matahari terbenam dan angin segar. Sambil membawa tikar, makanan ringan, dan minuman untuk berbuka bersama.
“Penerangan di Bukit Kunci juga cukup baik, sehingga tidak ada masalah ketika kami kembali pada malam hari,” bebernya.(fin)