SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Proses pencarian terhadap korban diduga tenggelam sekitar aliran Bengawan Solo turut Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur pada 28 April 2024 hingga kini terus dilakukan.
Di hari ketiga pencarian ini, Tim Search and Rescue (SAR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bersama Team Unit Reaksi Cepat (URC) SH Terate Cabang Bojonegoro dan terkait menyisir di beberapa titik yang telah ditentukan di Sungai Bengawan Solo.
Ketua SH Terate Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono mengatakan, SH TERATE membentuk Unit Reaksi Cepat Peduli Bencana, karena keinginan membantu sesama dalam kesulitan karena bencana.
“Keterlibatan URC SH Terate mencari korban tenggelam di Bengawan Solo tersebut adalah bentuk kepedulian dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami kesusahan,” kata Wahyu Subakdiono kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (01/05/2024).
Pendekar dan seniman yang menggeluti sastra dan seni lukis ini menambahkan, perlu kita sadari bahwa Bojonegoro dilintasi Sungai Bengawan Solo mulai dari Margomulyo hingga Baureno dari ujung hingga hilir. Sehingga sering terjadi persoalan baik kecelakaan penyeberangan dan anak yang bermain di Bengawan.
Tidak hanya itu, Bojonegoro juga sering terjadi kekeringan dan bahkan banjir bandang dan lain sebagainya.
“Semoga apa yang URC SH Terate perbuat mampu membantu Petugas SAR dan masyarakat terkait bencana. Yang penting dilakukan dengan ikhlas dan tulus,” pungkas pria yang menjabat Ketua SH Terate Cabang Bojonegoro sejak 2006 ini.
Diberitakan sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melaporkan telah menemukan sepeda kayuh milik korban diduga tenggelam di Bengawan Solo, Selasa (30/04/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, bahwa pada pencarian hari ke dua ini tim telah berhasil menemukan sepeda yang ditengarai biasa digunakan oleh penyintas, sebagaimana keterangan dari para saksi.
“(sepeda) ditemukan saat tim kami melakukan penyisiran dan nyantol ke alat tim pencari, ternyata itu sepeda survivornya (penyintas),” katanya kepada Suarabanyuurip.com.
Titik penemuan sepeda pun disebut tak jauh dari titik awal dugaan korban tenggelam. Yaitu di plengsengan tepi Bengawan Solo, di mana terduga penyintas jatuh, turut Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. Tetapi keberadaan penyintas belum ditemukan.
“Perkiraan sementara (penyintas) klorot (tergelincir) dari plengsengan bersama sepedanya,” ujar perempuan enerjik yang akrab disapa Ani ini.(sam)