SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 7.428 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bojonegoro, Jawa Timur lulus tahun 2024 ini berpotensi menambah angka pengangguran. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mengatasi ledakan pengangguran.
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Slamet mengatakan, untuk mengatasi pengangguran setiap tahun rutin mengagendakan bursa kerja.
“Sehingga para pencari kerja bisa memilih dan mudah mendapatkan pekerjaan,” katanya, Selasa (7/5/2024).
Selain membuat pelatihan pencari kerja, Slamet melanjutkan, Disperinaker Bojonegoro juga selalu memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada masyarakat. Yakni melalui media sosial Instragram yang bernama bojonegorokarir.
“Jadi kami selalu mengupayakan untuk mengatasi pengangguran di Bojonegoro,” katanya.
Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro Agung Prijono sebelumnya mengatakan, tahun ini tercatat ada 7.428 siswa SMK yang lulus.
“Lulusan itu berasal dari 5.606 siswa SMKN dan 1.822 siswa SMK Swasta,” katanya, Senin (6/5/2024).
Menurut dia, lulusan SMK sangat minim yang melanjutkan ke perguruan tinggi, yakni sekitar 15 persen. Sisanya mereka memilih berwirausaha dan bekerja sesuai jurusannya.
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Muchlasin Afan menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai strategi untuk mengantisipasi pengangguran, dengan adanya lulusan siswa SMK.
“Karena jika banyak lulusan SMK yang kebingungan mencari pekerjaan akan menambah angka pengangguran,” katanya.
Data Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro menyebut, angka pengangguran pada 2023 mencapai 36.411 orang. Sementara pada 2022 sebanyak 34.414 orang.(jk)