Oleh : Samian Sasongko
SETELAH menunggu sekian lama, peta perpolitikan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mulai terlihat terang. Sejumlah tokoh baik dari kalangan kapala desa (Kades), aparatur sipil negara (ASN), kader parpol telah mengambil formulir penjaringan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (Bacabup) di partai politik (Parpol). Diantaranya di Partai Demokrat, PAN, dan Nasdem.
Salah satu diantara tokoh asli Bojonegoro itu adalah Nurul Azizah. Melalui perwakilannya, Nurul telah mengambil formulir penjaringan di Partai Demokrat, Nasdem dan lainnya. Pilkada di daerah penghasil minyak dan gas bumi (Migas) – sebutan lain Bojonegoro – ini akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Tentu dinamika politik semua serba mungkin. Karena politik berjalan dinamis dan bisa berubah-ubah. Mungkin bisa saja terjadi, mungkin bisa juga tidak, dan ini akan terjadi sangat cepat.
Munculnya nama Nurul Azizah, warga Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, bakal mencalonkan diri sebagai Bupati Bojonegoro di Pilkada 2024 sangat cepat menyebar ke warga masyarakat hingga ke pelosok desa.
Nurul Azizah yang kini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro tersebut memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Bojonegoro. Baik dikalangan pejabat maupun di masyarakat akar rumput. Karena sebelum menjabat Sekda, Mbak Nurul begitu Nurul Azizah karib disapa pernah menjabat sebagai camat di bumi Angling Dharma. Yakni Camat Purwosari pada tahun 2005 hingga 2008 dan Camat Kalitidu pada tahun 2008 hingga 2012.
Selain itu, perempuan sederhana dan ramah terhadap siapapun itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro pada 2012-2016. Lalu pada tahun 2016-2019 menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian pada tahun 2019 menjabat Sekda Bojonegoro hingga sekarang.
Selama meniti karirnya, sederet prestasi pun diraih Nurul Azizah. Diantaranya sebagai Camat Perempuan Pertama di Bojonegoro, Camat Teladan se Jawa Timur, dan selama menjabat Kepala DKP ikut mengantarkan Bojonegoro meraih Adipura lima tahun berturut-turut. Bahkan pada 2016 Bojonegoro menyabet Adipura Kirana, karena berturut-turut menyabet Adipura.
Meski sebagai pejabat, Mbak Nurul, kerap meluangkan waktu turun langsung ke bawah menyapa masyarakat tanpa membeda-bedakan hingga sekarang masih dilakukan. Sehingga membuat Mbak Nurul mudah dikenali oleh masyarakat akar rumput.
Sepengetahuan penulis, majunya Nurul Azizah dalam Pilkada Bojonegoro setidaknya dapat mengembalikan kondusifitas Bojonegoro yang terjadi di elit Bojonegoro selama lima tahun belakangan ini kurang harmonis.
Selain itu, Nurul Azizah juga akan mudah diterima elemen masyarakat. Mulai dari elit parpol, organisasi keagamaan, birokrasi, pengusaha, kepala desa, perangkat desa, organisasi masyarakat, dan lainnya. Karena selama ini Nurul Azizah tak pernah ada gesekan dengan mereka. Sehingga Nurul Azizah akan mudah bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mensukseskan kemajuan program diberbagai bidang di Kabupaten Bojonegoro.
Dengan pengalaman dan pristasinya yang mentereng di birokrasi, dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Bojonegoro sekarang ini mencapai Rp8,7 triliun, tentu Nurul Azizah akan lebih mudah dalam mengembangkan berbagai program prioritas yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat Bojonegoro. Baik itu dibidang infrastruktur, pertanian, peternakan, perkebunan, perdagangan, pendidikan, keterbukaan informasi, lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bojonegoro, dan sektor lainnya.
Informasi yang diperoleh penulis, kini mulai santer rumor perihal figur yang cocok berpasangan dengan Nurul Azizah di Pilkada Bojonegoro 2024. Dari sekian tokoh, konon mencul nama Budi Irawanto yang dianggap tepat duet dengan Nurul Azizah.
Berpasangan dengan Budi Irawanto
Budi Irawanto merupakan tokoh yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat akar rumput. Sebab selain mantan wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, pria yang akrab disapa Mas Wawan ini juga pernah menjadi anggota DPRD Bojonegoro selama tiga periode, yakni pada tahun 1999-2004, 2009-2014 dan 2014-2018, Wakil Bupati Bojonegoro periode 2018 – 2023. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bojonegoro tahun 2015-2019.
Belum lagi ditambah sebagai Ketua IOF (Indonesian Off-Road Federation) Bojonegoro. Tentu Mas Wawan punya basis militan di komunitas off-road yang tak bisa dipandang enteng. Sebab loyalitas komunitas ini kekompakannya terhadap tim tak perlu diragukan lagi.
Tak hanya itu, masih ada lagi Ikatan Motor Indonesia (IMI). Dimana Mas Wawan merupakan pembina IMI Jawa Timur (Jatim). Siapa yang tidak tahu kesolidan komunitas motor ini. Gerakannya dalam membantu tim pun tak bisa dianggap remeh.
Di sisi lain, Mas Wawan, juga memiliki kedekatan yang bagus dengan para tokoh elit tingkat pusat. Karena Mas Wawan merupakan kader dari PDI Perjuangan.
Karena itu, perpaduan pengalaman dari birokrat dan politisi ini dinilai tepat untuk menjadi keseimbangan dalam memimpin Bojonegoro kedepan. Pun kedua tokoh ini adalah putra dan putri asli Bojonegoro.
Dalam politik semua serba mungkin, pasangan Nurul Azizah – Budi Irawanto menjadi calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) Bojonegoro periode 2024-2029 juga bisa terjadi. Mari kita tunggu kepositifan duet Nurul-Wawan di Pilkada 2024 Bojonegoro.
Penulis adalah wartawan suarabanyuurip.com