SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mencatat sebanyak 21 warga meninggal dunia akibat tenggelam di sungai. Jumlah tersebut, dari 18 peristiwa orang tenggelam di Bojonegoro sepanjang lima bulan di tahun 2024.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, hingga Mei 2024 ini sudah ada 21 warga Bojonegoro yang tenggelam di sungai.
“Rata-rata orang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, dan korbanya dari warga sekitar,” katanya, Selasa (11/6/2024).
Laela menjelaskan, jumlah korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo sebanyak 7 orang, sungai 4 korban, area persawahan 2 korban, embung 3 korban, waduk 1 korban, dan irigasi 1 korban tenggelam.
Kejadian tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Laela melanjutkan, salah satunya menyebabkan warga Desa Semanding, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, ditemukan meninggal dunia. Korban tenggelam di 23 kilometer (km) dari lokasi kejadian, Rabu (24/4/2024) lalu.
“Jasad Ahmad Arif ditemukan pertama kali oleh seorang warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban sat sedang memancing,” katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama Sungai Bengawan Solo. Apalagi saat air sungai sedang mengalami kenaikan, karena sangat berbahaya.
“Warga di sekitar sungai juga harus mengawasi anak-anaknya, jangan sampai dibiarkan bermain di sungai,” pesan Laela.(jk)