SuaraBanyuurip.com – Dalam rangka Hari Bhakti Dokter ke 116, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bojonegoro, Jawa Timur, menggandeng Laznas Nurul Hayat menyelenggarakan khitan massal Bojonegoro (Masbro), Sabtu (29/6/2024).
Sunatan massal ini diikuti 60 anak dari Banjarjo, Sumberjo, Kapas, Kalitidu, Banjarsari, Trucuk, Tambakrejo, Ngraho, Margomulyo, sebagian wilayah Tuban, juga Blora Jawa Tengah. Acara digelar di Kantor IDI Bojonegoro diikuti anak yatim dhuafa.
Ketua IDI Bojonegoro, dr H Pramono Wijaya menyampaikan, khitan Masbro ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bkahti Dokter ke 116 tahun 2024.
Selain khitan massal, lanjut dia, kegiatan lain yang dilaksanakan diantaranya penanaman seribu pohon, kelas belajar menyusui ibu hamil, pelatihan basic life support penanganan pertama kecelakaan untuk driver, satpam dan petugas umum oleh tim dokter bedah.
“Alhamdulillah, kali ini program khitan massal kerja sama dengan Nurul Hayat bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat. Mudah-mudahan kami bisa memberi partisipasi terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara,” paparnya.
Suluh Adi Gunawan, Kepala LAZNAS Nurul Hayat Bojonegoro mengatakan, program khitan massal mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sejak dibuka pendaftaran, hanya butuh waktu 5 hari kuota peserta terpenuhi. Bahkan ditambah 10 kuota sehingga menjadi 60 anak.
“Semoga peserta senang dan kelak peserta khitan menjadi anak-anak yang sholih, cerdas, sukses dan berakhlakul karimah,” paparnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Nurul Azizah mengapresiasi terlaksananya Khitan Masbro kerja sama oleh IDI Bojonegoro dan Nurul Hayat, karena sangat membantu masyarakat.
“Semoga para peserta khitan menjadi anak-anak yang sukses dunia dan akhirat,” ujar Nurul.
Khitan Masbro menjadi agenda rutin setiap momentum libur sekolah dengan sasaran siswa dari berbagai wilayah di Bojonegoro. Nurul Hayat melibatkan tenaga profesional dari tim khitan modern IDI Bojonegoro, dan siap menjalin kerja sama dengan semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, perusahaan, instansi dan komunitas sosial di regional maupun nasional.
Kevin, salah satu peserta Khitan Masbro asal Kalitidu mengaku senang ikut sunatan. Siswa kelas 7 ini telah ditinggal ibunya dan tinggal bersama nenek sejak Covid-19.
“Awalnya takut dikhitan namun setelah tahu ada program Khitan Masbro langsung ikut mendaftar,” ujar pendampingnya.
Senada diungkapkan Miftah. Anak yatim kelas 5 SD ini mengaku senang bisa khitan pas di hari libur sekolah.
“Terima kasih Nurul Hayat sudah membantu khitan,” ucapnya.(red)