SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat hingga Juni 2024 telah terjadi 51 kejadian laka di perlintasan kereta api. Rinciannya, 28 KA tertabrak kendaraan, dan laka KA menabrak pejalan kaki sebanyak 23 kejadian.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan, KAI Daop 8 Surabaya menjadikan atensi serius terkait dengan keselamatan perjalanan kereta api. Terutama di lokasi perlintasan sebidang.
“Untuk mencegah kejadian laka di perlintasan kereta api terulang KAI Daop 8 Surabaya beberapa kali memberikan sosialisasi masyarakat,” katanya, Rabu (10/7/2024).
Sosialisasi dilakukan di lokasi perlintasan sebidang, lembaga sekolah, bahkan secara musyawarah bersama tokoh masyarakat setempat. Dia mengatakan, sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan masyarakat.
Pada tahun 2024 ini, KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan sosialisasi sebanyak 118 kali. Meliputi 98 kali di perlintasan sebidang di wilayah Daop 8 Surabaya, dan 20 kali di lembaga sekolah. Lukman menjelaskan, KAI memberikan informasi juga mengenai jumlah KA yang melintas setiap hari di Daop 8 Surabaya.
“Mengenai kecepatan KA dan jarak yang dibutuhkan untuk berhenti, hingga bahaya beraktifitas di Jalur KA, serta akibat yang ditimbulkan,” katanya.
Sebab, lanjut dia, jumlah kecelakaan di perlintasan kereta api cukup banyak. Misalnya mulai Januari hingga Juni 2024 telah terjadi 51 kejadian laka. Rinciannya, 28 KA tertabrak kendaraan, dan laka KA dengan pejalan kaki 23 kejadian.
“Terbaru, laka kereta api terjadi pada bocah 11 tahun asal Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro Kota pada Minggu (7/7/2024) lalu hingga tewas saat main layang-layang tertabrak KA,” pungkasnya.(jk)