FTBM Bojonegoro Gelar Festival Literasi di Area Kendalisada Creative Corner

FTBM Kabupaten Bojonegoro Gelar Festival Literasi di Area Kendalisada Creative Corner.
FOTO BERSAMA : FTBM Kabupaten Bojonegoro Gelar Festival Literasi di Area Kendalisada Creative Corner.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menggelar Festival Merdeka Literasi 2024 di area Kendalisada Creative Corner (KCC), Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kamis (1/8/2024). Kegiatan bertajuk Menguatkan Gerakan Literasi Masyarakat itu, dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Nurul Azizah.

Hadir dalam pembukaan Festival Merdeka Literasi, Pj Bupati Bojonegoro yang diwakili Sekda Bojonegoro Hj. Nurul Azizah, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Umi Kulsum, M.Hum, Ketua FTBM Jawa Timur, Perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), perwakilan Dinas Pendidikan, serta  perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Ketua FTBM Bojonegoro, Bangun S. Nugroho mengatakan, Festival Literasi ini digelar selama empat hari dan diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat memunculkan komitmen bersama untuk mencanangkan program 1 desa 1 taman baca.

“Gelaran festival merdeka literasi ini merupakan tahun kedua sekaligus memperingati 19 tahun perjuangan gerakan literasi masyarakat yang dilaksanakan Forum TBM. Tujuannya, guna memberikan apresiasi kepada TBM dan komunitas literasi dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat Bojonegoro,” katanya.

Pentingnya TBM, kata Bangun, bisa dilihat ketika anak-anak jaman sekarang pulang sekolah kemudian mereka masuk kamar, ganti baju, lantas sibuk dengan gadget. Hal itu jelas kontras dengan anak jaman dulu yang cenderung pulang sekolah lanjut untuk bermain dan belajar bersama di luar rumah.

Pihaknya juga menceritakan bahwa Surabaya sudah ada program 1 RW 1 TBM. Bahkan, pengelola TBM juga diberi intensif khusus oleh Pemerintah Kota setempat. Hal itu, tentunya dapat dijalankan juga di Bojonegoro.

“Momentum tahun 2024 ini ada edaran Peraturan Menteri Desa terkait TBM, jadi setelah pembukaan kita sediakan penandatanganan bersama gerakan 1 Desa 1 TBM bersama Bu Sekda, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan seluruh pegiat literasi semua bisa ikut tanpa paksaan,” kata Bangun.

Sementara Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, di luar negeri, perpustakaan menjadi sumber rujukan untuk mencari pengetahuan. Hal tersebut juga harus sama di perpustakaan di Bojonegoro, namun sarana dan prasarana serta fasilitas harus lengkap dan mendukung.

“Kemarin saya menyampaikan kepada Dinas Perpustakaan ketika ada buku-bukunya saya lihat tampilannya kurang. Ini tantangan, maka di tahun 2024 kami merumuskan anggaran untuk perpustakaan, biar namanya perpustakaan “enggak nelongso”. Karena arsip dan perpustakaan kalau kita ilhami di situ adalah tempatnya ilmu,” jelas Nurul Azizah.

Festival Merdeka Literasi ini, lanjut Sekda Bojonegoro, adalah sebagai bentuk bahwa kita ingin bebas merdeka untuk selalu berpendidikan dan tentu dimulai dari perpustakaan. Maka kedepan, setiap desa harus berpikir punya satu TBM minimal.

“Setiap satu desa harus minimal punya satu TBM. Ini nanti akan mendorong peningkatan IPM di Kabupaten Bojonegoro,” tandasnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *