Relawan EMCL dan Stakeholder Tanam 35.000 Pohon Bakau di Pesisir Lamongan

Relawan EMCL bersama stakeholder melakukan penanaman dan pembibitan 35.000 pohon bakau di Pesisir Lamongan.
Relawan EMCL bersama stakeholder melakukan penanaman dan pembibitan 35.000 pohon bakau di Pesisir Lamongan.(ist/Toya Mustika)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Lamongan — Sebanyak 50 relawan Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) melaksanakan kerja bakti penanaman dan pembibitan 35.000 pohon bakau di Pesisir Sedayu Lawas, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (1/08/2024).

Agenda tersebut mendapat dukungan penuh dari para stakeholder atau pemangku kepentingan, yakni dari SKK Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Lamongan, beserta TNI dan Polri.

Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Erwin Andriyanto mengatakan, bahwa kerja bakti ini merupakan bukti nyata dari EMCL bersama masyarakat untuk berkontribusi pada pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati daerah pesisir, pengembangan ekonomi lokal, serta masa depan rendah emisi karbon.

Kegiatan itu dikatakan sesuai dengan komitmen penghijauan SKK Migas IOG 4.0. yaitu menjaga keberlangsungan lingkungan melalui program Low Carbon Initiative, salah satunya adalah penanaman pohon.

“Hal ini juga sebagai bukti dalam upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi carbon dari udara serta menunjukkan bahwa SKK Migas dan KKKS dalam memproduksikan sumber daya Migas tetaplah dalam koridor yang memperhatikan lingkungan,” kata Erwin dalam sambutan.

Sedangkan Perwakilan Kementerian Kelautan & Perikanan, Suryo Prasojo menyatakan, KKP bersama Kementerian/Lembaga terkait terus bekerjasama melakukan rehabilitasi mangrove.

KKP dan stakeholder lain tergabung dalam Kelompok Kerja Mangrove Nasional, di mana didalamnya KKP bekerjasama dalam pengelolaan mangrove di Indonesia seperti dengan membangun Peta Mangrove Nasional yang diperbaharui setiap tahunnya.

“Keberhasilan rehabilitasi mangrove tidak dapat dicapai tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi antar stakeholder tidak hanya kementerian melainkan juga pemerintah daerah, kelompok masyarakat penggiat mangrove, serta mitra swasta,” ujarnya.

Untuk diketahui EMCL bersama masyarakat telah menanam lebih dari 100,000 pohon di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan Jawa Timur, serta di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Selain penanaman dan pembibitan pohon bakau, kerja bakti ini juga dimeriahkan dengan ‘Festival Sambal dan Olahan Laut’ yang bertujuan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan potensi pariwisata kuliner lokal.

Acara peduli lingkungan yang diikuti 50 relawan EMCL dan lebih dari 150 pemangku kepentingan juga disebut sebagai perwujudan rasa syukur dan terima kasih atas kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk para nelayan.

Sebab adanya dukungan terhadap kelancaran operasi produksi Blok Cepu, maka pengapalan ke-1000 minyak Blok Cepu dari FSO Gagak Rimang dapat terlaksana dengan aman, andal dan efisien.

Bentuk dukungan dimaksud yakni berupa ditaatinya aturan Zona Terlarang Terbatas FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, dan tetap menjaga keselamatan bersama melalui

kampanye “Ojo Parek Parek FSO Gagak Rimang”.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *