SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Bojonegoro 2024 tembus sekira Rp 8,7 triliun. Namun, angka kemiskinan di Bojonegoro, Jawa Timur masih sebanyak 147.330 jiwa hingga Maret 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro, Kiki Ferdiana mengatakan, jumlah penduduk miskin di Bojonegoro tahun ini menurun 5.920 jiwa, apabila dibandingkan pada Maret 2023 lalu, yang mencapai 153.253 ribu jiwa.
“Tahun ini angka kemiskinan mencapai 147.330 jiwa, atau dari 12,18 persen menjadi sebesar 11,69 persen 2024. Itu perbandingan hingga bulan Maret,” katanya, Jumat (2/8/2024).
Dia mengatakan, penyebab masih ada masyarakat berkategori miskin karena rendahnya tingkat ekonomi. Namun, untuk garis kemiskinan meningkat, yakni
Rp 471.45 per kapita per bulan, meningkat Rp 35.521 atau 8,15 persen bila dibandingkan kondisi bulan Maret 2023 dengan nilai Rp 435.936 per kapita.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, APBD Bojonegoro 2024 tembus sekitar Rp 8,7 triliun, namun penurunan angka kemiskinan belum signifikan.
“Kondisi ini bisa menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemimpin Bojonegoro kedepan, karena harus mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Namun, DPRD Bojonegoro mengapresiasi dengan menurunnya angka kemiskinan dari 12,18 persen menjadi sebesar 11,69 persen. Dia mengatakan, kedepan semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus terlibat dalam mengatasi kemiskinan ini.
“Karena APBD yang besar, harus seimbang dengan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(jk)
Baru ada orang mau belajar usaha diobrak obrak petugas tramtib…mana bisa lebih sejahtera .