SuaraBanyuurip.com – Tim pengabdian masyarakat (Abmas) dan KKN ITS memperkenalkan inovasi biogas kepada warga Desa Ringintunggal, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
“Bedanya biogas yang kami bawa ini portable, jadi bongkar-pasangnya lebih mudah,” ujar Prof. Bieby Voijant Tangahu yang merupakan Kepala Lab Remediasi Lingkungan sekaligus pembina mahasiswa KKN.
Selaian sosialisasi, tim Abmas dan KKN ITS juga melakukan pemasangan dua unit portable biogas sebagai percontohan.
“Kami coba dua unit dulu, sesuai kemampuan pendanaan. Jika berhasil, harapannya dapat diperbanyak melalui skema pendanaan lain,” tambah Prof. Bieby.
Berdasarkan survey mahasiswa KKN ITS, diketahui Desa Ringintunggal memiliki potensi produksi biogas hingga 363 meter kubik atau setara 166 kg LPG. Selain biogas, produk lain yang dihasilkan adalah bio-slurry yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
“Reaktor biogas ini juga dilengkapi sistem monitoring online. Produksi biogas dapat kita pantau dari mana saja. Sistem ini menjadi langkah awal untuk bisa masuk dalam pasar perdagangan karbon,” ucap Mashudi yang merupakan dosen pembina KKN ITS dan putra asli Gayam.
Mashudi menambahkan bahwa Abmas dan KKN ITS kali ini terselenggara dari kerja sama ITS, Pemdes Ringintunggal dan Ademos.(red)