SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Perum Bulog Bojonegoro, Jawa Timur hingga bulan Agustus 2024 sudah menyerap 8.400 ton gabah dari petani. Serapan gabah tersebut bukan hanya dari petani Bojonegoro saja, namun juga dari Lamongan dan Tuban.
Pimpinan Cabang Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian D. Atmaja mengatakan, serapan gabah di Perum Bulog Bojonegoro menyesuaikan harga gabah di tingkat petani.
“Apabila di atas harga pembelian pemerintah (HPP) tentu tidak melakukan serapan dengan jumlah besar,” katanya, Rabu (7/8/2024).
Ferdian mengungkapkan, per Agustus ini serapan gabah mencapai 8.400 ton dari target 15.000 ton. Serapan atau target gabah ini turun dibandingkan tahun 2023 lalu. Salah satunya disebabkan karena faktor cuaca sehingga musim tanam petani mundur.
“Termasuk belum ada kepastian harga gabah di tingkat petani, sehingga menyebabkan keterlambatan serapan. Saat ini harga gabah di atas HPP yakni sebesar Rp 6.800 per kg,” katanya.
Dia menambahkan, Perum Bulog Bojonegoro melakukan serapan gabah bukan hanya di petani Bojonegoro saja, namun juga melakukan serapan di Lamongan dan Tuban.
Salah satu petani di Kecamatan Sumberrejo Kurdi mengatakan, sebagian wilayah Sumberrejo sudah memasuki musim panen sejak satu minggu lalu.
“Tetapi panennya tidak bersamaan karena sesuai kapan tanamnya. Untuk harga gabah kemarin per Kilogram (kg) sudah mencapai Rp 5.800 bahkan sampai Rp 6.000,” imbuhnya.(jk)