Dibanding 2023, Luas Tanaman Tembakau di Bojonegoro Meningkat

Salah satu petani di Bojonegoro sedang merawat tanaman tembakau yang pertumbuhannya cukup bagus.
Salah satu petani di Bojonegoro sedang merawat tanaman tembakau yang pertumbuhannya cukup bagus.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Tahun 2024 luas area tanam tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur ditargetkan meningkat 12.800 hektare. Jumlah luasan tersebut lebih besar dibandingkan pada 2023 lalu, yakni 11.898 hektare.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmy Elizabeth mengatakan, target luasan tanam tembakau tahun ini sekitar 12.800 hektare.

“Namun, data ini bisa berubah karena penyuluh kecamatan di sentra tembakau belum mengirim data keseluruhan area tanam tembakau,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (9/8/2024).

Hingga per Agustus ini, lanjut Helmy, data sentra tembakau di 22 kecamatan yang aktif menanam tembakau belum terekap semua.

“Jadi belum tahu realisasi tanamnya,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Imam Nurhamid mengatakan, musim tanam tembakau baru dimulai pada Mei lalu, sehingga rekapitulasi data luas tanah tembakau tahun 2024 belum selesai.

“Akan tetapi tahun ini luasnya meningkat dibandingkan 2023 lalu, apalagi harga tembakau juga naik,” ungkapnya.

Pada tahun lalu, luas tanaman tembakau di Kabupaten Bojonegoro sekitar 11.898 hektare yang mencakup 22 kecamatan. Terluas area tanaman tembakau di Kecamatan Kepohbaru 4.027 hektare dan diurutan kedua Kecamatan Kedungadem seluas 1.740 hektar.

“Areal tersebut setiap tahun ditanami tembakau,” ujarnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Luas Lahan tembakau meningkat lebih banyak dari pada tahun 2023 namun saat ini tembakau di Bojonegoro banyak sekali yang terserang penyakit atau bakteri seperti keriting daun dan tembakau kerdil jadi tidak semuanya bisa panen melimpah seperti tahun lalu