SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Produksi padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dari Januari hingga Juni 2024 mencapai kurang lebih 617.060 ton. Namun, jumlah tersebut belum mencapai target yang ditetapkan, yakni 900 ton.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Bojonegoro, Imam Nurhamid mengatakan, produksi padi hingga Juni lalu masih belum memenuhi target 900 ton.
“Sebab, akhir Juli kemarin baru selesai musim tanam kedua untuk tanaman padi. Misalnya Kecamatan Sumberrejo baru selesai panen padi,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (12/8/2024).
Sehingga, DKPP Bojonegoro optimis mampu mencapai target yang ditentukan tahun ini. Karena sejumlah lahan pertanian terutama di sekitar wilayah Sungai Bengawan Solo, dan Waduk Pacal masih bisa menanam padi untuk musim tanam ketiga.
“Misalnya Kecamatan Ngraho, Padangan, Purwosari, Kasiman, Malo hingga Gondang masih bisa tanam padi karena masih memiliki sumber air,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Imam, meskipun produksi padi baru mencapai kurang lebih 617.060 ton, akan mencapai target karena sejumlah wilayah masih akan menanam padi.
Salah satu petani di Kecamatan Sumberrejo, Muhammad Yusron mengatakan, wilayah Sumberrejo baru selesai panen untuk musim tanam kedua.
“Khusus di Desa Karangdowo setelah panen kedua ini, sebagian petani akan menanam kedelai dan kacang hijau,” katanya.
Dia menambahkan, untuk sumber air para petani di Desa Karangdowo mengambil dari aliran irigasi yang disuplai dari Waduk Pacal.
“Sehingga petani di sini bisa tanam hingga dua kali untuk padi,” imbuhnya.(jk)