Produksi Migas Indonesia pada 17 Agustus Capai Angka Tertinggi Sepanjang 2024

Migas Blok Cepu.
Fasilitas pemrosesan minyak mentah Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas atau SKK Migas mencatat hasil produksi minyak dan gas bumi (Migas) Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024 mencapai 607.816 barel minyak per hari (BOPD) dan gas 7.212 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi ini adalah titik tertinggi sepanjang tahun 2024.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, rekor produksi migas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tungguh sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran bahwa produksi akan terus turun.

“Ini adalah wujud nyata dari komitmen SKK Migas dan KKKS untuk terus melakukan upaya-upaya terbaik agar bisa memberikan kado sepsial di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan tahun ini,” tegas Hudi dalam keterangannya.

Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah SKK Migas dan KKKS lakukan untuk menggenjot produksi minyak bumi, termasuk melalui optimalisasi sumur-sumur yang telah berproduksi. Salah satunya melalui pengeboran lapisan baru pada lapangan migas yang sama (inflil castic) seperti yang dilakukan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC).

“Dari laporan Presiden ExxonMobil, produksi perdana dari BUIC bisa mencapai 13 ribu sampai 16 ribu BOPD. Ini menambah 2 persen produksi minyak nasional,” kata Sekretaris Jendral Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana usai menghadiri perayaan pengapalan ke 1.000 minyak mentah Blok Cepu oleh ExxonMobil di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (13/8/2024) lalu.

Selain produksi minya meningkat, realisasi salur gas yang meningkat kepada konsumen sehingga produksi gas dapat digenjot secara optimal.

Dampak positif dari masifnya pemboran sumur pengembangan mulai memberikan hasil. SKK Migas optimis produksi minyak yang menggembirakan ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun, mengingat saat ini terus menggenjot penyelesaian pemboran sumur pengembangan yang ditargetkan bisa mencapai 932 sumur hingga akhir 2024.

Selain mengoptimalkan pemanfaatan sumur-sumur yang telah beroperasi, SKK Migas dan KKKS juga terus berupaya untuk mengeksplorasi sumber-sumber migas baru. Penemuan dua sumur gas bercadangan besar di Selat Makassar dan perairan utara Pulau Sumatera akan memperkuat industri hulu migas sebagai salah satu pilar ketahanan energi nasional.

Penemuan sumur-sumur baru tersebut semakin menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar di sektor investasi migas. SKK Migas terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah, untuk mempercepat pengembangan penemuan-penemuan tersebut agar dapat segera berproduksi. Termasuk melalui penyederhanaan regulasi investasi, pemberian insentif perpajakan, serta perubahan skema bagi hasil.

“Selain akan mampu mengelola cadangan migas, masuknya para investor global akan terus membawa manfaat bagi penerimaan negara dan manfaat berganda,” pungkas Hudi.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *