SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memastikan tanaman tembakau milik petani tidak akan terdampak meski sebagian wilayah di Bojonegoro sudah turun hujan. Bahkan, harga tembakau rajangan kering masih di angka Rp 45 ribu untuk wilayah Kecamatan Baureno, Kepohbaru, dan Kedungadem.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Perkebunan DKPP Bojonegoro, Imam Nurhamid mengatakan, hujan di sejumlah wilayah Bojonegoro bisa mempengaruhi kualitas tembakau. Namun saat ini di lapangan belum ada informasi terkait dampak bagi tanaman tembakau karena hujan.
“Bisa terdampak, tapi tiga hari kemarin hujan di sebagian wilayah masih intensitas sedang, sehingga tanaman tembakau aman,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (15/9/2024).
Meski sudah terjadi hujan, DKPP Bojonegoro memastikan petani tembakau tidak akan merugi karena harga masih di kisaran Rp 45 ribu per kilogram. Harga tersebut di tingkat petani Kecamatan Baureno, Kepohbaru, dan Kedungadem.
“Apalagi saat ini cuaca kembali cerah, sehingga sangat mudah untuk tembakau rajangan bisa kering,” ujarnya.
Imam menjelaskan, puncak panen tembakau akan terjadi pada September ini, karena rata-rata para petani sudah melakukan petikan terakhir. Ada yang sudah petikan ketiga, keempat, dan kelima untuk daun tembakau.
“Petikan itu tergantung dari jenis tanaman tembakaunya, ada yang sampai tiga dan lima,” ucapnya.
Petani tembakau asal Desa Bakulan, Kecamatan Temayang, Rudi mengatakan, dengan turunnya hujan beberapa hari ini tentu membuat was-was para petani tembakau. Sebab harganya mulai turun Rp 2 ribu.
“Yakni saat cuaca panas, harga tembakau tembus Rp 40 sampai 42 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 38 ribu,” katanya.(jk)