Pertamina EP Sukowati Gandeng Lestari Muda Indonesia Inisiasi Ternak Lele di Ngampel

Budidaya ikan lele desa ngampel
FGD yang digelar Pertamina EP Sukowati Field dan Lestari Muda Indonesia dalam PPM bidang ekonomi tentang budidaya ikan lele di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Operator lapangan minyak dan gas bumi (migas) Blok Tuban, PT Pertamina Ekplorasi dan Produksi (PEP) Sukowati Field bersama organisasi non pemerintah Lestari Muda Indonesia menginisiasi budidaya ternak lele di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Guna mengejawantahkan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) tersebut, kedua pihak menyelenggarakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) kelompok ternak ikan di desa ring 1 pengeboran migas tersebut dengan tema “Berani Berternak”. Agenda FGD PPM ini dipusatkan di Cafe and Resto Garasi, Rabu (18/09/2024).

Hadir dalam FGD, empat kelompok binaan dengan 10 anggota dari masing masing kelompok. Tujuan kegiatan ini disebut sebagai follow up atau tindak lanjut dari PPM bidang ekonomi tahun 2024.

“Selain itu juga memberikan kesempatan pada masyarakat untuk belajar tentang budidaya ikan lele, sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan sampingan dari kegiatan tersebut,” kata Pelaksana Program Lestari Muda Indonesia, Farhan Ulil kepada Suarabanyuurip.com.

Sementara Manager PEP Sukowati Field, Arif Rahman Hakim mengungkapan harapannya tentang budidaya ikan lele tahun 2024 ini dapat bermanfaat dan mampu mengangkat perekonomian masyarakat Desa Ngampel.

Selain daripada itu, teriring asa berikutnya, program ini kedepan mampu menambah pasokan kebutuhan ikan di Bojonegoro yang saat ini masih kekurangan.

“Sehingga potensi kekurangan kebutuhan ikan di sini dapat dipenuhi,” harap Arif Rahman Hakim.

Tim Ahli Lestari Muda Indonesi, Ngadi, mengutip data dari dinas perikanan setempat, yang menunjukkan potensi ikan lele di Bojonegoro poten masih belum memenuhi permintaan masyarakatnya. Sebagai contoh, 7 ton kebutuhan ikan lele untuk warga Baureno masih diimpor dari Kabupaten Ngawi.

“Maka dari itu dibutuhkan budidaya lokal ikan lele untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Ngadi kala memberikan materi langkah-langkah budidaya ikan lele sebelum masuk agenda FGD.

Dari PPM yang dihelat, warga Desa Ngampel sebagai salah satu peserta, Heru Wijayanto menuturkan harapannya, supaya setelah adanya program ini bisa memandirikan masyarakat dalam berternak lele dan menjadi budidaya ternak lele terbesar di Bojonegoro.

“Tentu bukan hanya menjadi usaha kelompok namun bisa menjadi usaha sampingan masing masing anggota untuk nantinya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Ngampel,” tuturnya berharap.(fin)

Pos terkait