Bawaslu Bojonegoro Ajak Santri Jadi Pengawas Partisipatif

Bawaslu ajak santri pengawasan partisipatif.
ANTUSIAS : Ratusan santri hadir dalam ajakan pengawasan partisipatif yang dikemas dalam kegiatan sosialisasi oleh Bawaslu Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengajak para santri di wilayah kerjanya menjadi pengawas partisipatif. Ajakan ini dikemas dalam agenda sosialisasi yang dihelat di Hotel Dewarna, Jalan Veteran 55 Bojonegoro, Kamis (31/10/2024).

Sosialisasi bertajuk “Santri Mengaji dan Mengawasi Pemilihan Serentak 2024” itu dihadiri oleh ratusan santri dari 15 pondok pesantren yang ada di Bojonegoro dan diikuti oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Bojonegoro.

Tokoh-tokoh penting sedianya terundang dalam perjamuan ini antara lain Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro diwakili oleh Kepala Bakesbangpol Bojonegoro Mahmudi, KPU Bojonegoro, perwakilan Polres Bojonegoro, Kodim Bojonegoro, Kejaksaan Bojonegoro, Kemenag Bojonegoro, MUI, dan FKUB Bojonegoro.

Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Bojonegoro, Muhammad Muchid mengatakan, kegiatan ini dalam rangka Hari Santri, maka pihaknya mengambil tema “Santri Mengaji dan Mengawasi” untuk ikut partisipasi dalam melakukan pengawasan pemilihan bupati dan wakil bupati, serta gubernur dan wakil gubernur.

Melalui kegiatan tersebut, para santri yang notabennya mengaji, diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam melakukan pengawasan. Artinya kalender ini bermaksud membangun kesadaran kepada teman-teman santri agar ikut andil dalam melakukan pengawasan.

“Ketika ada dugaan pelanggaran, bisa bekerjasama untuk menyampaikan ke Panwascam, maupun Bawaslu di Kabupaten,” kata Muchid, sapaan akrabnya.

Sementara Kepala Kesbangpol, Mahmudi menyatakan, bahwa Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang luar biasa. Karena baru pertama kali dilaksanakan secara serentak. Yakni 545 pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, Pemilu Bupati-Wakil Bupati, serta Pemilu Walikota-Wakil Walikota se-Indonesia.

“Maka, perlu kita sukseskan dan kawal bersama. Jangan sampai Golput, dan ayo kita awasi bersama,” ujar Mahmudi.

Selain itu, ia mengajak bersama-sama, baik pada santri maupun masyarakat umum untuk berperan serta aktif mengawasi jalannya pelaksanaan Pemilu. Agar Pemilu 2024 bisa berjalan sukses, lancar, dan aman.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan ASN dan Kepala Dinas netral terkait pelaksanaan Pilkada,” tegasnya.

Sedangkan Ketua Bawaslu Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo menyampaikan, bahwa partisipasi pengawasan adalah kunci dari kesuksesan di Pilkada ke depan. Maka dari itu, ia tak bosan mengingatkan khususnya pada Panwascam untuk selalu menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

“Terhadap seluruh hasil pengawasan, baik itu temuan maupun laporan khususnya Panwascam, jangan pernah takut untuk bertindak. Jika kita masih di bawah atap yang sama, yaitu aturan demi menegakkan Pemilu ini, maka Insyaalah pahala akan didapat,” ungkap Hans, demikian ia karib disapa.

Kepada para santri, Hans mengambilkan suri tauladan dari Gus Dur perihal demokrasi, yaitu harus sampai pada substansi dari demokrasi itu sendiri. Yang orientasinya disebut dalam kaidah fiqih, tindakan pemimpin terhadap rakyat itu harus didasarkan atas pertimbangan kemaslahatan.

“Semoga Pilkada ini melahirkan pemimpin-pemimpin yang sesuai kaidah fikih yang disebutkan oleh almarhum Gus Dur tadi, yang sesuai apa yang kita harapkan di hasil Pilkada bupati dan gubernur nanti,” tandas sineas muda ini.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait