SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Hujan mulai melanda di sebagian wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. Akibatnya membuat harga tembakau rajangan di tingkat petani anjlok. Semula panen petikan pertama harga tembakau rajangan tembus Rp 42 ribu per kilogram (kg), kini tinggal Rp 18 ribu per kg.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Imam Nurhamid mengatakan, harga tembakau rajangan saat ini memang turun menjadi Rp 18 ribu per kg. Namun, kondisi tersebut sudah menjadi hal umum karena memang petikan pucuk harganya murah.
“Kalau petikan paling atas pasti murah. Selain itu, harga tembakau turun karena hujan sudah terjadi, sehingga kualitasnya berkurang katanya kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (8/11/2024).
Dia mengatakan, Agustus hingga September kemarin harga tembakau rajangan petikan pertama tembus Rp 45 ribu per kg. Harga tersebut wilayah Kecamatan Kedungadem dan Kepohbaru, sementara untuk wilayah Kecamatan Sumberrejo harga tembakau rajangan mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 42 ribu per kg.
“Dan saat ini turun menjadi Rp 18 ribu per kg, kondisi merata seluruh Bojonegoro,” katanya.
Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmy Elizabeth mengatakan, panen terakhir setiap tahun pasti harga tembakau rajangan akan turun. Hal tersebut karena sejumlah pabrikan sudah tidak membuka pembelian.
“Biasanya kalau sudah Oktober dan November petani akan melepas tembakau ke tengkulak lokal, karena petani tidak berani menyimpan barangnya sendiri,” imbuhnya.(jk)