BPH Migas : Pemerintah Tetapkan Kuota Pertalite 2025 Turun Jadi 31,2 Juta Kiloliter

Antre mengisi BBM bersubsidi.
Para pelanggan BBM bersubsidi jenis Pertalite sedang antre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).(arifin jauhari)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan, bahwa pemerintah menetapkan kuota pertalite untuk tahun 2025 turun sedikit menjadi 31,2 juta kiloliter. Sebelumnya, kuota jenis bahan bakar penugasan (JBKP) sebesar 31,6 juta kiloliter pada 2024.

“Untuk jenis bahan bakar pertalite kuotanya sebanyak 31,2 juta KL,” kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam keterangan tertulis diterima Suarabanyuurip.com, Senin (16/12/2024) dari Jakarta.

Kendati, untuk kuota Pertalite 2025 itu berpotensi dilakukan perubahan ketika skema baru penyaluran BBM subsidi terbit. Hal itu tergantung pada bagaimana keputusan skema subsidi.

“Karena kan setiap tiga bulan itu kita (ada) evaluasi,” ujarnya.

Selain JBKP, kuota untuk jenis bahan bakar tertentu (JBT) yaitu minyak tanah dan solar telah ditetapkan dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Sama halnya dengan pertalite, kuota minyak tanah dan solar yang ditetapkan untuk tahun 2025 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Kuota solar ditetapkan sebanyak 18,8 juta kiloliter, lebih rendah dari kuota tahun 2024 yang sebesar 19 juta kiloliter. Sedangkan untuk kuota minyak tanah di 2025 sebanyak 525.000 kiloliter, lebih rendah dari tahun 2024 yang sebanyak 580.000 kiloliter.

Ditambahkan, untuk realisasi penyaluran BBM subsidi tahun ini, baik solar maupun pertalite hampir sama, yakni sudah mencapai sekitar 86 sampai 87 persen dari kuota yang ditetapkan.

“(perkiraan) Itu sampai akhir tahun masih di bawah kuota yang tersedia,” tandasnya.(fin)

 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait