SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Blora — Ahli Geologi, Yuni Budi menyebutkan, bahwa Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memiliki potensi gas alam. Hal ini berdasarkan adanya kejadian letusan mud vulcano Oro-oro Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, pada Selasa (3/12/2024) lalu. Sebelum inipun, letusan kawah lumpur juga pernah terjadi beberapa kali di tahun-tahun silam.
Meletusnya mud vulcano Oro-oro itu sempat menjadi buah bibir masyarakat. Spekulasi bermunculan, sebagiannya bahkan mengaitkan letusan itu dengan hal-hal bersifat gaib.
Spekulasi yang berkembang ini berbeda dengan pendapat Yuni Budi. Ia mengatakan, mud volcano semacam Oro-oro Kesongo itu bertalian erat dengan aktivitas tektonik dan adanya indikasi hidro karbon di daerah tersebut dalam konteks geologi secara umum.
Pria yang bekerja di salah satu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di Abu Dhabi ini menilai, letusan itu terjadi akibat tingginya tekanan bawah permukaan menekan lumpur (mud) dan gas melalui sesar dan kekar (frature) sampai permukaan.
“Fenomena erupsi lumpur kesongo ini bisa jadi disebabkan faktor eksternal semacam curah hujan atau aktivitas seismik,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (27/12/2024).
Maka kemudian ia mengartikan, ada potensi sumber daya alam (SDA) berupa gas alam di area itu. Sebab, sesuai faktanya memang banyak ditemukan sumur tua di desa sekitar. Jika dikelola sesuai regulasi dan standart keteknikan, seharusnya sumber daya gas ini bisa menjadi potensi energi yang bisa menarik investasi masuk ke Blora.
“Karena gas alam adalah sumber energi yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk industri,’’ ujarnya.

Terpisah, Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE), Seno Margo Utomo meminta, agar fenomena alam kesongo jangan diliihat secara mistis. Sebaiknya semua pihak harus melihat secara profesional. Karena itu adalah salah satu bukti bahwa ada kandungan gas alam yang bisa dimanfaatkan oleh Blora.
Sumber daya alam berupa migas, bagi Seno, sesungguhnya adalah berkah bukan kutukan. Gas alam adalah salah satu sumber energi murah dan potensinya berlimpah di Indonesia termasuk di Blora. Sehingga potensi energi di Blora ini dinilai penting sebab di saat yang sama Presiden Prabowo sedang berusaha mewujudkan ketahanan energi dan ketahanan pangan.
Ditambahkan, selama ini gas alam hanya jadi komoditi untuk dialirkan dan dijual keluar Blora, oleh karena itu gas alam perlu digunakan sebagai modal pembangunan untuk sumber energi dalam industri. Hal ini dia katakan sejalan dengan wacana pembangunan kawasan Industri terpadu di Blora yang belum lama digulirkan.
“Sumber energi adalah daya tarik bagi investasi, selain infrastruktur dan harga tanah, dan Blora punya itu semua,’’ tandasnya.(fin)