Sumur Minyak Tua di Blora Semburkan Air Bercampur Minyak dan Gas Setinggi 9 Meter

Sumur minyak tua di Blora semburkan air bercampur minyak dan gas.
Sumur minyak tua di Blora semburkan air bercampur minyak dan gas, serta mengakibatkan tanah di sekitarnya retak memanjang.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Blora – Sumur minyak tua di Dusun Kedinding, Desa Ngraho, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyemburkan lumpur bercampur air, minyak dan gas, Kamis (13/2/2025). Semburan mencapai setinggi 9 meter dan membuat tanah di sekitarnya retak memanjang.

Lokasi sumur berada di lahan Perhutani turut RT. 007 Rw. 004 Dusun Kedinding, Desa Ngraho. Berjarak sekitar Berjarak 10 meter dari Sumur minyak tua Caluk 1 yang dikelola KSO Pertamina EP – Kvell Blora Energi.

Menurur saksi mata, Karmin (36), petani setempat, sebelum sumur menyembur pada Kamis (13/2/2025), dirinya mencium bau gas dari lokasi semburan pada Jumat (7/2/2025), sekitar pukul 09.00 Wib.

Karmin mencium bau gas saat sedang mencari rumuput di hutan yang berada sekitar 1 kilo meter (KM) dari lokasi semburan.

“Baunya menyengat sekali. Kemudian saya mencari asal bau itu,” ujarnya.

Sumur yang sebelumnya mengeluarkan bau gas itu kemudian menyembur mengeluarkan lumpur bercampur minyak dan gas pada Kamis, 13 Februari 2025.

“Bekas sumur tua itu menyemburkan air campur minyak dan gas setinggi kurang lebih 9 meter,” kata Karmin.

Selain menyemburkan air bercampur minyak dan gas, lanjut dia, tanah di samping (arah selatan) bekas sumur tua tersebut merekah atau terbelah sehingga teraliri air campur minyak.

“Semburannya kencang banget hingga membuat tanah di sekitarnya retak,” ucapnya.

Karmin kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Hendra Lasmoni, warga setempat. Laporan diteruskan ke perangkat desa dan Polsek Kedungtuban.

Petugas Polsek Kedungtuban kemudian mendatangi lokasi semburan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, lokasi semburan merupakan bekas sumur minyak tua.

“Sumur ini sebelumnya juga pernah mengeluarkan semburan yang sama pada 2004, dan kemudian ditutup oleh Pertamina,” kata Pjs Kapolsek Kedungtuban, Iptu Hadi Setyo P, SH.

Kemudian, lanjut Hadi, Pertamina kembali melakukan pengeboran di samping bekas sumur minyak tua tersebut yang berjarak 10 meter ke arah utara pada 2010. Sumur yang dibor tersebut dikenal dengan sebutan sumur Caluk-1.

“Aumur Caluk-1 ini dalam pengerjaannya di bawah PT. KSO FIELD. Namun hingga saat ini belum ada pengerjaan/belum operasional sama sekali,” jelasnya.

Akibat semburan tersebut hingga saat ini air campur minyak dan gas masih mengalir ke sungai Kali Uyah Dusun Kedinding yang bisa mengalir ke sungai Gelandangan Kedungtuban hingga Desa Wado.

“Pertamina PT. KSO Filed Cepu masih melakukan investigasi terkiat semburan yang terjadi,” pungkas Hadi dalam keterangannya.

Wakil Kepala Administratur Perhutani KPH Cepu Lukman mengatakan semburan lumpur bercampur gas dan minyak tersebut berasal dari sumur yang berada di petak 68L RPH Ngasahan BKPH Kendilan KPH Cepu.

“Setelah di cek ternyata memang berada di lokasi Pertamina, yang dulu pernah di bor sekarang menjadi bocor dan akan ditangani oleh Pertamina,” katanya saat ditemui di lokasi semburan.

Akibat semburan air bercampur minyak dan gas ini telah mencemari sawah warga. Selain itu dari video yang beredar, sungai di sekitar juga tercemar hingga menyebabkan ikan mati.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait