Tiga Lapangan Migas Blok Cepu di Bojonegoro akan Dikembangkan, Total Investasinya Capai Rp 7,15 Triliun

Pemboran sumur minyak Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Pad C di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
Pemboran sumur minyak Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Pad C di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Sebanyak tiga lapangan migas di wilayah kerja pertambangan (WKP) Blok Cepu yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan segera dikembangkan oleh ExxonMobil. Total investasinya mencapai US$ 472,2 juta atau sekitar Rp 7,15 triliun.

Ketiga lapangan migas tersebut adalah lapangan Kedung Keris West (Barat) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu; lapangan gas Alas Tuwo West di Desa/Kecamatan Ngasem; dan lapangan gas Cendana di Desa Cendono, Kecamatan Padangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, total investasi untuk pengembangan tiga lapangan migas tersebut mencapai US$ 472,2 juta atau sekitar Rp 7,15 triliun.

“Untuk West Kedung Keris akan dikembangkan periode 2025-2027 dengan nilai investasi US$ 48 juta,” kata Bahlil saat kunjungan kerja di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Senin 30 September 2024.

Sementara untuk rencana pengembangan lapangan gas Cendana, lanjut Bahlil, investasinya mencapai US$ 170,3 juta, dan investasi lapangan gas Alas Tua West sebesar US$ 253,9 juta.

“Pengembangan ini untuk mencapai target program 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) di 2030 guna mendukung ketahanan energi nasional,” tegas Bahlil yang saat itu
didampingi Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dadan Kusdiana.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota Badan Kerja Sama (BKS) PI Blok Cepu, Hadi Ismoyo menyampaikan, pengembangan tiga lapangan migas di WK Blok Cepu tersebut baru sebatas wacana secara umum. Semua pengelola blok migas di Indonesia, termasuk Blok Cepu harus mengembangkan potensi lapangannya masing-masing.

“Benar bahwa potensi yang ada di Blok Cepu ada pada lapangan tersebut. Namun joint venture member belum membicarakan secara detail,” kata pria yang menjabat Presiden Direktur PT. Petrogas Jatim Utama (PJU), BUMD Provinsi Jatim ini.

Hadi menambahkan, lapangan Cendana dan Alas Tua adalah gas. Sehingga tidak akan ekonomis untuk dikembangkan kalau kontrak Blok Cepu tidak mendapat perpanjangan (exstention), karena akan habis pada 2035 mendatang.

“Saat ini kami fokus pada pengeboran 7 sumur infill clastic di lapangan Banyu Urip,” pungkas Hadi.

Sebagai informasi, BKS Blok Cepu adalah pengelola participating interest (PI) 10 persen. BKS PI Blok Cepu terdiri dari empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Yakni BUMD Provinsi Jatim PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC); BUMD Bojonegoro PT Asri Dharma Sejahtera (ADS); BUMD Provinsi Jateng PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC): dan BUMD Blora PT Blora Patragas Hulu (BPH).(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait