Kualitas Aspal Sirkuit GOR Utama Bojonegoro Buruk, Kadinpora Sebut Pembangunan Belum Selesai

Kepala Dinpora Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid.
Kepala Dinpora Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid di ruang kerjanya.(arifin jauhari)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Pasca menjadi buah bibir akibat buruknya kualitas aspal sirkuit di GOR Utama Bojonegoro, Jawa Timur, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadinpora) Amir Syahid akhirnya buka suara. Ia menyebutkan, bahwa pembangunan gedung tidak sederhana itu sejatinya belum selesai.

“Pembangunan sirkuit di GOR Utama itu belum selesai, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro akan kembali menganggarkan pembangunan sirkuit tersebut,” kata Amir Syahid kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (23/01/2025).

Dijelaskan, pada 2024 lalu pihaknya telah mengganggarkan pembangunan sirkuit di area parkir GOR Utama Bojonegoro. Nilai pagunya sebesar Rp4 miliar. Pembangunan itu dikatakan baru tahap awal.

“Sesuai analisa tim kami anggaran segitu (Rp 4 miliar itu) tidak cukup untuk melakukan pengaspalan maupun tribun, sehingga di tahun ini kita kembali menganggarkan lagi dengan alokasi sebesar Rp2,9 miliar,” jelasnya.

Disinggung ihwal buruknya kualitas aspal sebagaimana dimaksud oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengurus Kabupaten Bojonegoro. Amir Syahid menyatakan, bahwa aspal yang sekarang terpasang di lokasi merupakan aspal dasar yang belum final, sehingga dinilai wajar jika IMI Bojonegoro menyatakan bahwa Aspal Sirkuit tidak layak untuk digunakan sebagai ajang balapan.

“Aspal (sirkuit) itu adalah aspal dasar atau AC-WC dan akan kami sempurnakan di tahun ini,” tegasnya.

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) itu mengungkapkan harapannya pula, dengan adanya sirkuit yang dibangun dapat mengurangi aksi balap liar di jalan raya yang membahayakan sesama pengguna jalan.

Selain itu, latar belakang perlunya ada sikruit tersebab beberapa kali Bojonegoro akan mengadakan perlombaan road race namun bingung mencari tempat. Sehingga dinpora berupaya mewadahi hal tersebut.

“Yakni dengan membangun sirkuit di area GOR yang juga merupakan lahan parkir seperti di halaman Stadion Kanjuruhan Malang,” bebernya.

Sirkuit balap motor GOR Utama Bojonegoro.
BELUM SELESAI : Sirkuit Balap Motor di area parkir GOR Utama Bojonegoro, pembangunannya diteruskan lagi tahun ini.(arifin jauhari)

Diberitakan sebelumnya, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bojonegoro, Andri Hirmawan mengaku, mengetahui adanya rencana pembangunan sirkuit di Bojonegoro. Bahkan pada awal rencana pembangunan sirkuit itu pihaknya sempat dilibatkan.

“Rencana awalnya, karena ada atlet balap Bojonegoro yang berprestasi, tapi kalau latihan selalu diluar kota. Lalu dibantu mantan Wakil Bupati untuk disampaikan ke Pak Pj (Pj Bupati Adriyanto,red.), lalu (setelah) ditanggapi oleh Pak Pj, kemudian ada rencana untuk membuat sirkuit itu,” ungkap Andri.

Dijelaskan, Pj Bupati Adriyanto lantas meneruskan rencana itu ke Dinpora Bojonegoro untuk ditindaklanjuti. Setelah itu IMI Bojonegoro diajak studi banding bersama dinpora ke sirkuit non permanen yang ada di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tetapi pasca studi banding itu, IMI Bojonegoro tak lagi dilibatkan oleh Dinpora sampai pembangunan sirkuit itu selesai seperti sekarang. Kualitas sirkuit saat ini pun jauh dari apa yang ia lihat di Kanjuruhan Malang. Baik fasilitas dan kondisi aspalnya.

“Kami sempat melihat sirkuit yang ada di GOR Utama Bojonegoro itu, kondisinya jauh dari yang diharapkan, bahkan bisa membahayakan keselamatan,” ujar Andri.

Ia ungkapkan demikian, sebab saat ini mulai ada warga yang tahu kalau halaman GOR dijadikan sirkuit, kemudian melakukan kegiatan coba-coba ngetes motor. Yang mana disayangkan tidak ada perlengkapan keamanannya, seperti pembatas dari karung maupun ban di lintasan.

“Apalagi di tempat itu juga banyak warga yang olahraga, baik lari maupun jalan kaki,” tuturnya.

Tak hanya ihwal keamanan di lintasan, Andri pun memusatkan perhatiannya pada kualitas aspal sirkuit yang mulai rusak.

“Aspal mulai terkelupas, beberapa titik juga telah ditambal sulam oleh kontraktornya, krikil-krikil aspal yang terkelupas bisa berbahaya jika digunakan untuk manuver,” tandas Off Roader Bojonegoro ini.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait