Tiga Desa Terdampak Bendungan Karangnongko, Bupati Blora Temui Menteri Transmigrasi

Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman saat bertemu Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman.
CARI SOLUSI : Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman saat bertemu Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman mencari jalan keluar tiga desa terdampak Bendungan Karangnongko.(istimewa)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Blora — Sebanyak tiga desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Karangnongko. Berkaitan hal itu, Bupati Blora Arief Rohman menemui Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman untuk mencari solusi terbaik.

Salah satu jalan keluar yang diusahakan oleh orang nomor satu di Blora itu ialah menemui Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman di kantornya, Jalan TMP Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan, baru baru ini.

Arief, begitu sapaan karib Bupati Blora, mengucapkan terima kasih sebab telah diterima langsung oleh Menteri Iftitah Sulaeman guna menyampaikan bahwa di Kabupaten Blora ada PSN, Bendungan Karangnongko. Ada tiga desa yang sangat terdampak PSN ini, yakni Desa Ngrawoh, Nglebak, dan Nginggil.

“Harapan kami desa ini tetap ada dalam artian direlokasi atau istilahnya transmigrasi lokal yang lokasinya tidak jauh dari desa yang sekarang. Ya, jaraknya paling jauh 2 km,” tuturnya dalam keterangan resmi dikutip Suarabanyuurip.com, Senin (27/01/2025).

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman.(istimewa)
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman.(istimewa)

Pria yang pernah menjabat Staf Khusus Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia 2009-2014 itu mengungkapkan lokasi yang direncanakan untuk transmigrasi lokal dimaksud, yaitu berada di area Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Gajah Mada (UGM) Getas.

“Tentunya kami ingin mensukseskan pembangunan Bendung Karangnongko ditetapkan sebagai PSN. Tapi kami juga ingin menampung keinginan dan mencarikan solusi untuk masyarakat desa yang terdampak,” ungkapnya.

Usulan Bupati Arief ini mendapat sambutan baik dari Menteri Iftitah Sulaiman. Usulan itu dinilai sangat bagus. Sehingga bakal ditindaklanjuti, dan dilaporkan nantinya bertemu dengan presiden.

“Karena ide brilian dari pak bupati istilahnya transmigrasi lokal,” kata Menteri Iftitah.

Apalagi pihaknya di Kementerian Transmigrasi mendapat arahan, sesuai yang disampaikan oleh Presiden, bahwa transmigrasi bukan hanya perpindahan penduduk akan tetapi juga lokasi baru bisa menjadi desa produktif.

“Kalau istilah kami desa menjadi pencetak uang,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait