850 Hektare Padi Terendam, Petani di Bojonegoro Rugi Rp6,8 miliar

Sawah terendam banjir
BENCANA ALAM : Lahan persawahan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang terendam banjir.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur merendam lahan persawahan seluas 850 hektare. Petani di daerah penghasil minyak dan gas bumi (Migas) ini, sebutan lain Bojonegoro, dipastikan rugi karena padi yang mereka tanam baru berusia 10 sampai 30 hari terendam banjir.

“Kerugian petani ditaksir mencapai Rp6,8 miliar, karena ratusan hektare tanaman padi milik petani terendam banjir yang rata-rata usianya masih semaian muda,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pemberdayaan DKPP Kabupaten Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

Dia menjelaskan, lahan sawah yang terendam terjadi di wilayah Kecamatan Baureno, Balen, Bojonegoro, Kanor, dan Sumberrejo. Perkiraan kerugian setiap hektarenya sebesar Rp8 juta dan dikalikan dengan luas seluruh lahan yang terendam banjir.

“Luas sawah yang terendam mencapai 850 hektare yang rata-rata usia padi mulai 10 sampai 30 hari,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (25/5/2025).

Zaenul melanjutkan, DKPP Bojonegoro saat ini melakukan pemantauan lanjutan terhadap kondisi lahan terdampak banjir. Nantinya DKPP juga akan menyiapkan langkah-langkah penanganan untuk mengurangi beban para petani.

“Para petani bisa mengeklaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), bagi yang sudah terdaftar,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengaku, cukup prihatin dengan kondisi banjir yang merendam sawah milik petani. Apalagi usia padi masih muda dan sebagian petani baru menanam.

“Saya menyarankan petani yang sawahnya terendam banjir untuk segera mengajukan klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), agar mengurangi beban saat tanam ulang,” jelasnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait